Jamkrindo Lakukan Penguatan Ekonomi Petani Garut
Kolaborasi penguatan ekonomi di Garut telah dilakukan sejak awal tahun 2021.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sebagai kawasan pertanian Kabupaten Garut menyimpan berbagai potensi agrikultur.
Guna mengoptimalkan kontribusi sektor pertanian di Garut, PT Jamkrindo melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan teknik menanam dan pemupukan kepada kelompok tani di Kampung Sumurkondang, Kecamatan Cibatu.
Acara tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan penanaman jahe perdana yang dilakukan oleh Kelompok Tani Bungarungkup dan Kelompok Tani Dukuh Lestari pada Jumat (5/11/2021).
Turut hadir dalam acara antara lain Kepala Dinas Koperasi dan UKM Garut Suhartono, Dewan pengawas Koperasi Salarea Wanatani Lestari Toto P., Pendiri Salarea Foundation Dadan M Ramdan, Sekretaris Perusahan PT Jamkrindo Abdul Bari.
Juga hadir AVP Retail Management PT Pupuk Kujang, Sekretaris Umum HIPMI BPC Garut, Perwakilan Dinas Perhutani, Perwakilan Kodim, Polres, Muspika, tokoh masyarakat dan Petani Kopi, Petani Jahe, penggiat bank sampah serta masyarakat sekitar.
Baca juga: Jamkrindo Raih Apresiasi di Ajang GRC & Perfomance Excellence Award 2021
Di tempat terpisah, Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan kolaborasi penguatan ekonomi di Garut telah dilakukan sejak awal tahun 2021.
Kolaborasi tersebut terjalin dengan berbagai pihak antara lain Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Pemerintah daerah, IFG, Salarea Foundation serta tokoh masyarakat setempat.
Ia berharap kolaborasi yang telah terjalin dapat memberikan manfaat yang luas bagi peningkatan kesejahteraan para petani di Garut.
”Sejak awal tahun kami telah mendampingi para kelompok tani dengan berbagai kegiatan antara lain penguatan Kapasitas Petani dengan pengembangan demplot kopi, program rumah semai, pendirian koperasi tani ” ujar Putrama.
Adapun para petani Jahe yang saat ini melakukan penanaman jahe perdana, merupakan kelompok tani kopi yang selama ini telah diberikan pendampingan oleh Jamkrindo.
“Untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada, maka dilakukan penanaman jahe di area demplot kopi dengan sistem tumpang sari. Diharapkan penanaman tersebut dapat menghasilkan sekitar 1,5 ton jahe,” ujarnya.
Selain memberdayakan para petani, Jamkrindo juga memfasilitasi pendirian rumah sampah Salarea.
Adapun rintisan bank sampah ini telah hadir di tiga lokasi, yakni Cikoang dan Loji di Kecamatan Cibatu, serta Pasir Waru, Kecamatan Limbangan.
Bersama dengan Salarea Foundation, PT Jamkrindo juga melakukan program rintisan rumah semai. Rumah semai tersebut berfungsi untuk pembibitan stroberi, kopi, dan tanaman konservasi, yakni kelapa dan bambu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.