UPDATE Tragedi Perahu Terbalik di Tuban: Tiga Jasad Ditemukan, Satu di Antaranya Pengemudi Perahu
Update tragedi perahu terbalik yang terjadi di Sungai Bengawan Solo Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tiga jenazah ditemukan dalam pencarian di hari kedua.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update tragedi perahu terbalik yang terjadi di Sungai Bengawan Solo Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Diketahui, perahu penyeberangan penghubung Kabupaten Tuban dengan Bojonegoro itu terbalik pada Rabu (3/11/2021).
Saat kejadian, perahu tersebut tengah berlayar dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor.
Perahu tersebut bermuatan belasan orang dan tujuh sepeda motor.
Tiga jenazah ditemukan dalam pencarian di hari kedua pada Kamis (4/11/2021).
"Hingga kini sudah tiga korban ditemukan meninggal dunia, jenis kelamin pria semua," kata Kepala Basarnas Surabaya, Hari Adi Purnomo, dilansir Tribun Jatim.
Ketiga jasad tersebut ditemukan dalam pencarian hari kedua di lokasi yang tak jauh dari tempat kejadian tenggelamnya perahu.
Hari mengatakan, pada pukul 09.15 WIB ditemukan satu jasad penumpang laki-laki berkaus hitam pada radius sekitar 2 kilometer dari titik lokasi kejadian.
Baca juga: Pencarian 6 Penumpang Korban Perahu Penyeberangan di Bengawan Solo Tuban Dilanjutkan Besok Pagi
Baca juga: Kapolda Jatim Sebut 1 Korban Perahu Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Meninggal
Kemudian, sekira pukul 13.15 WIB, ditemukan lagi jasad seorang penumpang laki-laki terapung di lokasi yang tak jauh dari titik tenggelamnya perahu.
"Jasad ketiga ditemukan tim SAR gabungan sekira pukul 13.42 WIB, dalam kondisi telungkup mengapung di sekitar lokasi penemuan jasad yang kedua," ungkap Hari kepada Kompas.com, Kamis.
Adapun identitas jasad yang ditemukan adalah Agus Tutin (28) asal Desa Ngandong, Kecamatan Rengel, Tuban.
Kemudian, Toro (40) asal Desa Sale, Kecamatan Sale, Rembang, Jawa Tengah.
Lalu, Kasiyan (65) asal Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
Pengemudi Perahu ternyata hanya pengganti
Kasiyan, pengemudi perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo yang terbalik ternyata adalah pengemudi pengganti.
Ia diketahui menggantian Darni (60), pengemudi perahu yang biasa menyeberangkan warga pelintas Sungai Bengawan Solo Kanor-Rengel.
Kasiyan termasuk salah satu korban yang hilang dan baru ditemukan sehari setelah insiden.
Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Darni, seorang pengemudi perahu mengatakan, Kasiyan baru hari itu mengemudikan perahu penyeberangan tersebut, menggantikan dirinya yang sakit.
"Itu perahu peganganku yang tenggelam, cuma aku kemarin sakit perut tidak bisa menyeberangkan," kata Darni saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (5/11/2021).
Darni mengaku sempat diminta untuk tetap mengoperasikan perahu penyeberangan itu karena banyak penumpang yang hendak melintas.
Namun, pada saat itu, dia menolak dan memilih beristirahat memulihkan kondisi badannya yang sedang sakit.
"Pak Kasiyan itu gantikan saya, kabarnya mungkin baru tiga kali menyeberangkan penumpang terus perahunya terbalik itu," ujarnya.
Baca juga: Hasil Olah TKP, Tak Ada Bekas Pengereman Dalam Kecelakaan yang Menewaskan Vanessa Angel dan Suami
Baca juga: Dump Truk Terbalik di TTS, 4 Orang Tewas di Lokasi, Puluhan Lainnya Luka-luka
Kronologi kejadian
Mengutip Surya, peristiwa perahu terbalik itu terjadi pada Rabu sekira pukul 09.30 WIB.
Perahu tersebut berangkat dari penyeberangan Rengel menuju Kanor.
Namun, belum sampai tujuan, kapam tersebut terseret arus saat berada di tengah sungai.
Akibatnya, perahu tersebut terbalik dan tenggelam.
Demikian disampaikan oleh Kapolres Tuban, AKBP Darman.
"perahu diterjang arus kencang hingga terguling atau terbalik. Korban ada 15 orang informasinya, itu beserta awak," katanya di lokasi kejadian.
Kisah heroik penumpang perahu selamatkan balita
Diberitakan Surya, ada kisah heroik yang dilakukan seorang penumpang saat insiden nahas itu terjadi.
Seorang pria bernama Novi Andi Susanto (29) menceritakan detik-detik perahu terguling.
"Saat perahu terguling, semua penumpang terseret arus, termasuk saya," ungkap pria asal Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban tersebut.
Ia bercerita, posisinya saat itu berada di tengah-tengah penumpang.
Baca juga: Diduga Kurang Konsentrasi, Pemotor Tewas Hantam Truk Tangki Air Penyiram Tanaman di Duren Sawit
Begitu perahu tenggelam dan ia terseret, Andi melihat balita yang berada dipelukan ibunya.
Secara spontan, Andi lalu menggapai bocah tersebut dengan tujuan untuk menyelamatkan balita tersebut.
Ia dan balita tersebu akhirnya terseret arus hingga ke tepian.
"Ya saya langsung gapai bayi tersebut dari pelukan ibunya, saya ajak berenang, alhamdulillah bisa selamat," bebernya.
Dari data yang berhasil dihimpun, balita tersebut merupakan anak dari pasangan Basori (54) dan Tasmiatun (34) warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel.
Mereka saat itu akan mendatangi acara hajatan ke Bojonegoro bersama kakaknya Abdul Hadi (9).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tiga Korban Tenggelamnya Perahu Penyeberangan Tuban-Bojonegoro Ditemukan, Ini Identitasnya
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Perahu Penyeberangan Tuban-Bojonegoro Muat Belasan Orang Terbalik, Ini Kronologisnya
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kisah Heroik Andi, Penumpang perahu Tenggelam di Tuban yang Selamatkan Nyawa Balita
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Hamim, TribunJatim.com/Surya.co.id/M Sudarsono)