Terdampak Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo, Ratusan Makam di Taskombang Klaten Dipindahkan
Proses pemindahan belum bisa dilakukan karena proses ganti kerugian tanah terdampak proyek tol belum memasuki wilayahnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Lebih dari 200 makam di kompleks pemakaman TPU Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akan dipindahkan ke area kompleks pemakaman baru.
Pasalnya kompleks pemakaman itu menjadi salah satu bidang tanah yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di desa itu.
"Sejak dapat kabar kompleks pemakaman kena tol warga tidak memanfaatkan lagi. Jadi kalau ada anggota keluarga yang meninggal tidak dikubur di sana," ujar Kepala Desa Taskombang, Aris Sumarno pada TribunJogja.com, Senin (8/11/2021).
Ia mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Taskombang telah melakukan pendataan kepada masing-masing ahli waris dari makam tersebut.
Namun, untuk proses pemindahan belum bisa dilakukan karena proses ganti kerugian tanah terdampak proyek tol belum memasuki wilayahnya.
Menurutnya, proses ganti kerugian tanah terdampak tol di desa itu akan dilakukan pada tahun 2022 mendatang.
Baca juga: Jalan Tol Solo-Jogja Ditargetkan Dibuka 17 Agustus 2023
Meski demikian, Aris menyebut jika pihaknya sudah menyiapkan satu bidang tanah kas desa seluas 2 ribu meter persegi sebagai tempat relokasi ratusan makam itu.
"Jumlah makam mungkin sekitar 200 lebih ya, itu lahan penggantinya sudah kita siapkan. Lokasinya tidak jauh dari kompleks makam yang lama," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pertanahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, menuturkan pembebasan lahan terdampak jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah baru memasuki Kecamatan Ngawen.
Pada tahun 2021 ini, Kecamatan Ngawen menjadi wilayah paling terakhir yang akan menerima pembayaran uang ganti kerugian (UGR) tol.
"Untuk Ngawen nanti kalau masyarakat sudah setuju insyaallah tahun 2021 ini selesai, karena hanya sampai kecamatan Ngawen anggaran itu tersedia di tahun 2021 ini," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya menyiapkan anggaran sebanyak Rp 650 miliar untuk digunakan membebaskan bidang tanah milik warga di Kecamatan Ngawen tersebut.
"Itu yang masih ada sekitar Rp 650 miliar, ya nanti kalau setuju akan kami ajukan dulu, kami tidak menunggu, nanti kalau ada warga yang setuju langsung kita ajukan dan bayarkan UGR-nya," kata Sulis.
Kemudian, untuk warga yang berada di kecamatan lainnya, akan dilakukan pembayaran UGR pada tahun 2022 mendatang.
"Kalau Ngawen sudah selesai, berarti tinggal 6 kecamatan lagi pembayaran untuk tahun depan," ucapnya.
Adapun 4 kecamatan yang sudah menerima pembayaran UGR tol yakni, Kecamatan Delanggu, Polanharjo, Ceper dan Karanganom.
Untuk Klaten sendiri terdapat 11 kecamatan yang bakal dilalui oleh proyek strategis nasional itu.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Makam di Taskombang Klaten Terimbas Proyek Tol Yogyakarta-Solo, Ini Kata Kepala Desa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.