Berkat Yayasan Erick Thohir, Mushala Wakaf Ini Tidak Lagi Bau Pesing
Kali ini aksi social healing dilakukan di Desa Sudimoro Induk, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Yayasan Erick Thohir terus bergerak membantu masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan fasilitas umum yang layak dengan menggelar aksi social healing di 8 provinsi di Pulau Sumatera.
Kali ini aksi social healing dilakukan di Desa Sudimoro Induk, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Mushala di RT 03 RW 01 ini, selain sebagai tempat ibadah juga digunakan untuk menampung anak-anak belajar baca tulis Al Quran.
Ironisnya, meski menampung banyak jamaah dan anak-anak, mushala ini sama sekali tidak memiliki MCK dan tempat wudhu seadanya saja.
Siswa-siswi baca tulis Al Quran sering menumpang ke rumah warga yang bersebelahan dengan mushala atau tak jarang buang air kecil begitu saja di tanah sekitar mushala sehingga bau pesing menyengat di sekitar tempat ibadah tersebut.
Menurut Samijo (56), pemilik tanah waqaf yang sekaligus jadi pengurus Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) di mushala tersebut, pendidikan yang dia kelola itu saat ini menampung anak-anak dari dua desa yang jumlahnya sekitar 70 siswa.
Karena berbagai keterbatasan, mushala ini belum bisa menyediakan fasilitas yang layak bagi jamaah maupun bagi siswa TPA terutama toilet dan tempat wudhu.
“Saya sebenarnya sudah berencana membuat proposal dan datang mengetuk pintu warga agar menyisihkan hasil penjualan panen mereka untuk membantu pembangunan mushala dan fasilitas wudhu. Tapi belum sempat jalan dari pintu ke pintu, tiba-tiba datang uluran tangan dari anak-anak muda yang mengaku dikirim oleh Yayasan Erick Thohir,” Jelas Samijo.
Namun, lanjut Samijo, yayasan mau membantu menyediakan bahan material untuk pembangunan fasilitas mushala dengan syarat jika warga mau bergotong-royong mengerjakannya.
Tugas Samijo berikutnya adalah meyakinkan warga agar mau bahu-membahu mengerjakannya.
“Setelah warga setuju untuk mengerjakannya secara gotong royong, dalam waktu tidak sampai dua hari seluruh bahan bangunan yang dibutuhkan sudah sampai di lokasi. Dan kami bisa langsung bekerja,” lanjut Samijo.
Berkat gotong-royong seluruh warga desa, termasuk ibu-ibu di dapur umum maka bahan material yang dikirimkan oleh Yayasan Erick Thohir menjelma menjadi MCK, tempat wudhu, serta paving blok halaman mushala hanya dalam waktu lima hari.
Hasilnya bisa langsung dinikmati oleh jamaah maupun siswa-siswi TPA.
“Sekarang jamaah dan siswa TPA tidak perlu numpang wudhu atau ke toilet di rumah saya lagi. Lingkungan sekitar Mushala juga tidak bau pesing lagi, sebab sudah ada toilet yang bagus dan bersih. Warga juga lebih bersemangat beribadah karena sudah tersedia fasilitas tempat wudhu,” jelas Samijo yang rumahnya berbatasan langsung dengan mushala dan sering ditumpangi oleh jamaah untuk keperluan MCK dan wudhu.
Dengan adanya bantuan pembangunan toilet dan tempat wudhu yang diberikan oleh Yayasan Erick Thohir, memberikan dampak yang luar biasa khususnya bagi anak-anak karena dapat beribadah dan menuntut ilmu agama dengan nyaman.
"Sekarang yang dirasakan (setelah dibangun sangat nyaman dan layak. Saya berterimakasih kepada Yayasan Erick Thohir karena sudah memberikan kenyamanan luar biasa dan dapat memotivasi anak-anak untuk terus mengaji dan beribadah dan lebih religius lagi," kata Gito Rilis, warga Desa Sudimoro Induk yang juga menitipkan anaknya sebagai siswa TPA di Mushala tersebut.
Mushola At Ataqwa ini merupakan salah satu objek dari 520 program social healing yang dilaksanakan oleh Yayasan Erick Thohir di Sumatera.
Desa Sudimoro Induk sendiri adalah desa ke -49 dari seluruh rangkaian kegiatan sosial tersebut.
Erick Thohir mengatakan bahwa program social healing ini diharapkan dapat menjadi api kecil yang menyalakan semangat gotong-royong warga untuk memiliki fasilitas publik yang lebih baik.