Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kemungkinan Tersangka Lain dalam Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS, Polisi Tak Menampik

Polisi tak menampik soal kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus tewasnya mahasiswa UNS saat Diksar Menwa.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Soal Kemungkinan Tersangka Lain dalam Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS, Polisi Tak Menampik
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Jenazah GE yang meninggal saat diklat Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika, mengungkapkan selama proses pendalaman kasus, polisi tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus tewasnya mahasiswa UNS saat Diksar Menwa.

Meski demikian, polisi kini masih fokus pada dua orang tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dua tersangka tersebut adalah NFM (22) warga Kabupaten Pati dan FPJ (22) warga Kabupaten Wonogiri.

"Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain. Namun, kita akan terus proses," kata Djohan, Senin (8/11/2021), dilansir Tribun Solo.

Djohan menegaskan, meski NFM dan FPJ sudah menjadi tersangka, prinsip praduga tak bersalah masih melekat pada mereka.

Baca juga: Tersangka Tewasnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa Ada yang Baru Lulus dan Wisuda 

Baca juga: Orang-orang Penuntut Kasus Kematian Gilang Menwa UNS Diteror via Telepon

Diketahui sebelumnya, GE meninggal dunia setelah mengikuti Diksar Menwa UNS.

GE meninggal karena dianiaya oleh seniornya yang merupakan panitia dari Diksar Menwa yang diselenggarakan pada Sabtu-Minggu (23-24/11/2021) lalu.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan hasil autopsi, GE mengalami luka pukulan di bagian kepala, sehingga terjadi penyumbatan di bagian otak.

Mahasiswa yang Menuntut Pengusutan Kasus Kematian GE Diteror

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, beberapa mahasiswa yang menyuarakan kasus kematian mahasiswa UNS, GE mendapatkan teror.

Mereka mendapatkan panggilan telepon dari nomor tak dikenal dan mengirim pesan yang tidak jelas.

Presiden BEM Sekolah Vokasi UNS, Dessy Latifatul Laila, satu di antaranya.

Dia mendapatkan panggilan telepon dari nomor asing.

Dia mengaku, sebelum adanya kasus dugaan kekerasan hingga meninggalnya mahasiswa Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) UNS itu, dia tidak pernah mendapatkan panggilan tersebut.

Menurutnya, dia tidak pernah mendapatkan panggilan telepon yang bukan WhatsApp, apalagi nomornya bukan dari kontak yang dia simpan.

Baca juga: Rektor UNS Kunjungi Makam dan Rumah Keluarga GE, Sampaikan Maaf dan Janji akan Usut Tuntas Kasus

Baca juga: Polisi Tahan Dua Tersangka Mahasiswa Aktif UNS Terkait Kasus Diklatsar Menwa

"Tapi enggak banyak dan enggak tiap hari, cuma sekali waktu. Entah itu siapa, saya enggak tahu, engga saya angkat," ucapnya saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Senin (8/11/2021).

Dia menjelaskan, panggilan itu masuk di ponselnya pada Sabtu (6/11/2021).

Ada 3 panggilan dari nomer misterius.

Bahkan bukan hanya Dessy yang mendapatkan panggilan telpon misterius, Zakky, Presiden BEM UNS juga mendapatkan hal yang sama.

Bahkan, Zakky sempat mengangkat telepon yang dimaksud.

Di dalam panggilan itu, bahkan hanya ada suara orang tertawa.

"Saya juga baru denger kalau Mas Zakky dapet teror. Telepon yang masuk ke saya itu juga saya mikirnya engga sampe ke situ," tandasnya.

Baca juga: Inilah Sosok 2 Tersangka Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS Saat Diklatsar Menwa dan Ancaman Hukumannya

Baca juga: Mahasiswa Diklat Menwa UNS Disebut Kesurupan, Kapolresta: Dianiaya Pakai Alat dan Tangan Kosong

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhammad Sholekan)(Tribun Solo/Fristin Intan Sulistyowati)

Baca berita lainnya terkait Calon Menwa UNS Tewas.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas