Kisah Pria 79 Tahun Viral Buka Biro Jodoh, Tak Menyerah Jadi Mak Comblang Bersaing dengan Aplikasi
Sanusi pria 79 tahun yang mendirikan biro jodoh, menolak menyerah meski harus bersaing dengan aplikasi kencan masa kini.
Editor: Wahyu Aji
Sanusi kerap membantu perjodohan beberapa orang.
Ia pun menjalani aktivitas itu secara alami.
Namun, sejak motornya ditarik toko karena dirinya menunggak angsuran, Sanusi tak lagi mengojek.
Melalui proses yang panjang, orang banyak mengenal dirinya sebagai tukang mencarikan jodoh.
"Kalau perempuan, biasanya yang minta tolong ke saya orangtuanya. Minta tolong anaknya dicarikan jodoh," ujarnya.
Biro jodoh lewat HP Sanusi tak menampik usaha jasa pencari jodoh tradisional seperti yang digelutinya lambat laun akan hilang.
Saat ini, orang bisa dengan mudah mencari pasangan.
Ada banyak aplikasi di ponsel pintar yang bisa digunakan mencari jodoh.
"Katanya orang sekarang bisa cari jodoh lewat HP," ujar Sanusi yang buta huruf itu.
Meski begitu, Sanusi tak gentar.
Ia punya banyak pengalaman dalam menjodohkan orang.
Baca juga: Pengamat Sebut Safari Politik Anies Baswedan Temui Ketua PWNU Jatim, Cari Dukungan Maju Pilpres 2024
Salah satu hal yang dipelajarinya adalah tentang adanya siklus "musim kawin".
Kata Sanusi, manusia juga terikat pada siklus alami musim kawin yang datang pada musim hujan.
Atas dasar itulah, Sanusi memaksakan diri membuka biro jodoh sejak 2,5 bulan lalu menjelang datangnya "musim kawin". (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pria 79 Tahun Buka Biro Jodoh, Beberkan Kelemahan Aplikasi Kencan: Tidak Tahu Kapan Musim Kawin,