Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Guru Tewas Dirampok Kadus di Aceh: Hasil Kejahatan Dibuang, Pelaku Sakit Hati Dituduh PKI

Kasus perampokan yang menewaskan seorang ibu guru SMK terjadi di Kabupaten Aceh Barat. Pelakunya seorang kadus dan motif sakit hati dituduh PKI.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in 5 Fakta Guru Tewas Dirampok Kadus di Aceh: Hasil Kejahatan Dibuang, Pelaku Sakit Hati Dituduh PKI
Kolase Tribunnews.com: TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas dan Wartakotalive.com/Desy Selviany
(Kiri) Pelaku JN saat diamankan pihak kepolisian dan (Kanan) Lokasi TKP yang berada di rumah korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus perampokan yang menewaskan seorang ibu guru SMK terjadi di Kabupaten Aceh Barat.

Diketahui korbannya seorang wanita 56 tahun berinisial F.

Sedangkan pelakunya merupakan kepala dusun atau Kadus di Dusun Ketapang, Desa Suak Timah, Kabupaten Aceh Barat, berinisial JN (45).

Selain menghabisi korban, pelaku membawa kabur perhiasan emas seberat 30 gram dan HP milik F.

Motif JN tega menghabisi F lantaran sakit hati dituduh PKI.

Berikut informasi lengkapnya dirangkum dari Serambinews.com, Rabu (17/11/2021):

Baca juga: Sakit Hati Sering Dimarahi, PRT Habisi Majikan di Padang, Mobil dan Emas 92 Gram Milik Korban Raib

1. Kronologi kejadian


Para wartawan saat mengabadikan foto rumah korban lokasi pembunuhan dan perampokan di jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh, Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (5/11/2021)
Para wartawan saat mengabadikan foto rumah korban lokasi pembunuhan dan perampokan di jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh, Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (5/11/2021) (SERAMBINEWS.COM/SA'DUL BAHRI)
Berita Rekomendasi

Kasus ini bermula saat jasad korban ditemukan pada Kamis (4/11/2021) malam.

Lokasinya berada di rumah korban di Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat.

Saat ditemukan, korban mengalami luka parah, terutama di bagian kepalanya.

Terdapat juga sebuah batu koral yang diduga sebagai alat pelaku saat menghabisi korban.

Baca juga: 7 FAKTA Bos Nasi Padang di Karawang Dihabisi Istrinya, Sewa 5 Eksekutor, Motif Perselingkuhan

2. Kata suami korban

Suami korban bernama Agus memberikan kesaksiannya.

Ia menjelaskan, saat kejadian dirinya sedang tidak ada di rumah.

“Kami berpisah menjelang salat Isya, saya ke masjid untuk salat berjamaah, namun saat saya pulang ke rumah kondisi sepi."

"Karena sepi saat saya panggil tidak ada jawaban, saya mencarinya ke warung dan tempat tetangga, dan akhirnya saya pulang karena tidak bertemu."

"Akhirnya ditemukan di belakang rumah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Agusni.

Kondisi tersebut sontak membuatnya terkejut dan tidak percaya dengan kondisi tersebut, ia meminta tolong kepada tetangga.

Baca juga: Gara-gara Bonceng Pacar Orang, Pria di Tuban Dikeroyok dan Dirampok 4 Pemuda, Ini Kronologinya

Agusni, suami korban Fitriani (45), warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat yang dibunuh perampok.
Agusni, suami korban Fitriani (45), warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat yang dibunuh perampok. (SERAMBINEWS.COM/SA’DUL BAHRI)

3. Motif sakit hati

Polisi kemudian berhasil menangkap pelaku 11 hari usai kejadian.

Pelakunya ternyata kepala dusun atau Kadus di Dusun Ketapang, Desa Suak Timah berinisial JN.

Pria 45 tahun itu diamankan di rumahnya pada Senin (15/11/2021) siang.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Andrianto Argamuda membeberkan motif pelaku tega menghabisi korban.

JN sakit hati dituduh sebagai PKI, sehingga pelaku menghabisi korban dengan batu besar.

“Pelaku dikenakan Pasal 240 Jo Pasal 338 dan Pasal 365 ayat 2 1e dan ayat 3 KUHPidana, dengan ancaman hukuman mati atau atau penjara seumur hidup atau setinggi-tingginya 20 tahun penjara,” jelas Andrianto.

4. Kronologi JN habisi F

Andrianto kemudian menceritakan kronologis pembunuhan guru SMK di Aceh Barat tersebut.

Diceritakan bahwa pada Selasa (2/11/2021) sekira pukul 16.30 WIB, pelaku bertemu dengan korban.

Saat itu pelaku sedang menaikkan layang-layang.

"Kemudian pelaku dan korban terlibat cekcok dan korban F dalam pengakuan pelaku mengatakan, bahwa 'yang menaikkan layang semua PKI'," ujar Andrianto.

Kemudian pelaku menjawab, kenapa Kak F ngomong begitu”. Lalu korban mengatakan; “Memang ya. Semua orang yang menaikkan layang PKI”.

Mendengar tuduhan korban, pelaku merasa sakit hati dan menyimpan kepada sang ibu guru.

Kemudian pada Kamis (4/11/2021) sekira pukul 18.30 WIB, pelaku pergi salat Magrib di sebuah masjid yang berada di Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.

Pada saat itu, suami korban yaitu Agusni berada di masjid yang sama dengan pelaku.

Karena melihat suami korban tidak pulang selesai menunaikan salat Magrib, pelaku langsung meninggalkan masjid tersebut dan menuju rumah korban.

Polisi memperlihatkan satu tersangka pembunuh F, guru SMK warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (16/11/2021), dalam jumpa pers di Mapolres setempat.
Polisi memperlihatkan satu tersangka pembunuh F, guru SMK warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (16/11/2021), dalam jumpa pers di Mapolres setempat. (Serambi Indonesia/Istimewa)

Pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu samping dengan cara mengetuk pintu.

"Korban yang mendengar ketukan pintu lalu membukanya, saat pintu itu dibuka pelaku langsung memukul korban dengan menggunakan tangan sebelah kanan."

"Saat itu pelaku mengatakan, 'kamulah yang mengatakan saya PKI'," tutur Andrianto mengulang perkataan korban.

Kemudian korban terjatuh, pelaku langsung mengambil handphone korban dan menyimpannya di saku celana pelaku.

Setelah itu, pelaku menarik korban ke belakang rumah.

Di lokasi inilah korban dihabisi pelaku dengan batu besar.

5. Pelaku buang hasil kejatahan

Andrianto menambahkan, selain menghabisi korban, JN juga mengambil sejumlah barang berharga milik korban.

Pelaku membawa kabur emas sang ibu guru sebanyak 60 mayam.

Sebagian emas tersebut, menurut pengakuan pelaku, sudah dibuangnya ke danau di daerah tersebut bersama dengan 1 unit HP milik korban.

"Sedangkan emas yang masih tersisa yang berhasil diamankan sebanyak 99,78 gram berupa gelang, sementara yang dibuang ke danau berupa kalung, "ucap Andrianto.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(SerambiNews.com /Sa'dul Bahri)

Berita lainnya seputar Kabupaten Aceh Barat.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas