2 Warga Langkat Jadi Pembunuh Remaja di Bireuen Aceh, Korban Ditemukan Tinggal Kerangka
Dalam laporan awal pelapor adalah orang tua korban yang melaporkan anaknya bernama Rahmad Mouli pergi bersama temannya 28 Juli lalu dan menghilang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan remaja Rahmad Mouli (17), warga Desa Meureubo, Makmur Bireuen yang kerangka mayatnya ditemukan Senin (06/09/2021).
Polisi berhasil membekuk 2 pelaku berprofesi sebagai tukang bangunan yang kabur ke wilayah Sumatera Utara.
Kedua pelaku berinisial PPS (19), beralamat di D Pekuburan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
Lalu seorang lainnya berinisial Ar (20), yang tinggal di Gang Jambu, Desa Lalang, Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara.
Baca juga: Cari Sayur Pakis di Hutan Ireng-ireng, Roni Temukan Kerangka Manusia, Kepala dan Tubuhnya Terpisah
Kepastian keduanya adalah pelaku setelah Polres Bireuen memperoleh hasil DNA yang diperiksa di Laboratorium Mabes Polri beberapa hari lalu.
Dari dua tersangka hanya satu tersangka berinisial AR yang ditahan di Mapolres Bireuen, sedangkan tersangka utama PPS sudah ditahan sejak lama di Polres Langkat karena tertangkap dalam kasus narkotika jenis sabu.
Wakapolres Bireuen Kompol Adli mengatakan, pada September lalu, seorang ibu rumah tangga di Peulimbang Bireuen menemukan satu kerangka di semak belukar kawasan Desa Padang Kasab, Peulimbang Bireuen.
“Yang ditemukan waktu itu berupa kerangka manusia dan masih memakai baju kaos lengan panjang,” ujarnya.
Berdasarkan temuan tersebut maka tim Polres Bireuen melakukan penyelidikan marathon, akhirnya diduga korban kemungkinan besar adalah Rahmad Mouli (17) anak pasangan Mukhtaruddin dan ibunya bernama Nilawati,warga Desa Meureubo, Makmur.
Mayat korban setelah divisum dibawa pulang ke rumah duka Desa Meureubo, Makmur Bireuen.
Dalam penyelidikan kata Wakapolres Bireuen, tim penyidik butuh bukti otentik tentang siapa korban tersebut, maka sampel darah atau DNA dikirim ke Jakarta.
Sambil menunggu sampel DNA tim Polres Bireuen langsung melakukan penyelidikan dan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Orangtua korban waktu itu juga membuat laporan resmi ke Mapolres Bireuen tentang anaknya yang hilang setelah pergi dengan temannya yang baru dikenal.