Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pemuda Papua Dikontrak Kerja di Luar Negeri: Tak Pernah Bermimpi Tinggalkan Bumi Cenderawasih

Sehingga, kata dia, orang Papua bisa mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita Pemuda Papua Dikontrak Kerja di Luar Negeri: Tak Pernah Bermimpi Tinggalkan Bumi Cenderawasih
istimewa
19 orang alumni Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas ( P2TIM ) Teluk Bintuni, berangkat ke Brunai Darussalam. 

Sebelum berangkat ke Brunei, kata William Franklin Wamburye, yang merupakan putra 7 suku, para peserta melakukan persiapan bekerja meliputi mental dan fisik.

"Mana ada perusahaan yang mau menerima kalau kita sakit-sakitan. Kita diuji selama 4 bulan terakhir menunggu proses rekrutmen ini. Puji Tuhan karena yang selama ini kita tunggu bisa terwujud,” ujarnya.

Adapun, Arnol Onan C. Wanma melanjutkan dirinya tidak pernah bermimpi untuk kerja di luar negeri.

“Jangankan bermimpi keluar negeri, keluar Papua saja kami tidak pernah menaruh harapan. Tapi setelah lulus dari P2TIM itu adalah motivasi dan harapan baru bagi kami,” lanjutnya.

Sementara Muh. Yusuf Amin—yang kelahiran Papua—menerangkan jika di negeri Petro Dollar itu mereka akan di gaji kisaran 30-45 dollar Brunai perharinya.

Baca juga: Dukung Jenderal Andika, Pemuda Katolik: TNI Harus Gunakan Pendekatan Humanis ke Masyarakat Papua

Ini setara Rp 300-450 ribu perhari. Kini mereka telah berada di Jakarta untuk selanjutnya berangkat ke Brunei.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dan Provinsi Papua Barat memang berkomitmen dalam mengejar ketertinggalan pengembangan SDM di Papua Barat dengan menghadirkan P2TIM.

Berita Rekomendasi

P2TIM merupakan Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) di bawah Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Teluk Bintuni.

Pusat Pelatihan yang mengedepankan program pengembangan SDM ini merupakan program kerjasama Pemda Kabupaten Teluk Bintuni dan Petrotekno.

Petrotekno mendesain dan mengoperasikan pusat pelatihan tersebut. Sejauh ini ada 8 angkatan yang lulus atau sekitar 800
siswa.

Para lulusan memperoleh sertifikasi nasional dari BNSP dan internasional dari ECITB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas