FOTO-FOTO Dampak Erupsi Semeru dari Udara, Setengah Rumah Warga Terendam Material Lahar
Berikut ini foto-foto dari udara dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini foto-foto dari udara dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (5/12/2021).
Data terakhir yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), erupsi Gunung Semeru menyebabkan 13 orang meninggal dunia.
"Data terakhir, sebanyak 13 warga dilaporkan meninggal dunia. Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD, dalam keterangan pers, Minggu (5/12/2021), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: Jembatan Lumajang-Malang Putus Akibat Erupsi Semeru, Kementerian PUPR Cari Jalur Lain
Selain 13 warga meninggal dunia, dilaporkan juga sebanyak 41 orang mengalami luka-luka terutama luka bakar.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, terdapat 62.084 terkena dampak dari erupsi merapi.
Dikutip dari KompasTV, merujuk data tersebut, jumlah pengungsi mencapai 902 orang dengan rincian 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo.
Lalu, sebanyak 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.
Sementara, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Berdasarkan foto yang diunggah akun Facebook SAR FKAM Search dan Rescue pada Minggu, kondisi Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro yang diterjang awan panas Gunung Semeru cukup memprihatinkan.
Baca juga: Presiden Perintahkan Pelayanan Kesehatan dan Kebutuhan Pengungsi Erupsi Semeru Secepat Mungkin
Terlihat pantauan dari udara kondisi desa diselimuti material pasir dan batu yang cukup tebal.
Bahkan aliran lahar menutup hampir setengah dari rumah-rumah warga.
Saat ini Tim Gabungan sudah memasuki kawasan ini guna melakukan evakuasi terhadap warga.
Berikut foto-fotonya:
Kondisi desa lainnya juga tidak kalah memprihatinkan.
Di antaranya yakni Desa Supiturang di Kecamatan Pronojiwo.
Masih berdasarkan laporan SAR FKAM Search dan Rescue, dua dusun di Desa Supiturang mengalami kerusakan parah.
"Dua dusun yang kondisinya parah itu adalah Dusun Sumbersari dan Dusun Curah Kobokan. Untuk Dusun Sumbersari, 20 rumah rusak berat. Sedangkan untuk Dusun Curah Kobokan, warganya terisolir," kata Sekretaris Desa Supiturang, Ahmad Muliyanto (28).Ahmad Muliyanto, Minggu (5/12/2021).
Berikut foto-fotonya:
SAR FKAM Search dan Rescue sendiri membuka donasi bagi masyarakat yang hendak memberi bantuan.
Donasi dapat disalurkan melalui rekening a/n Baitul Mal FKAM:
- BSM : 7002074286
- Mandiri : 138-0015906378
- BRI : 0334-01-001535-30-4
- BCA : 015-4017-000
- BNI : 7497-85113
Konfirmasi Bukti Transfer: 085725167000
Khofifah Kunjungi Lokasi Terdampak Erupsi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021).
Tepatnya di Kampung Renteng, Desa Sumber Wulu, Kecamatan Candi Puro, Lumajang, Jawa Timur.
Dalam kunjungannya itu, Khofifah mengabarkan 16 rumah tertimbun awan panas guguran (APG).
Selain menimbun rumah, APG juga menimbun mobil-mobil warga sekitar.
"APG sangat cepat, evakuasi saat yang sama sangat padat, sehingga ada mobil yang tertimbun."
Baca juga: Jembatan Lumajang-Malang Putus Akibat Erupsi Semeru, Kementerian PUPR Cari Jalur Lain
Baca juga: Erupsi Semeru, Jembatan Gladak Perak Putus, 1.000 Warga Dusun Curah Koboan Lumajang Terisolasi
"Ada 16 rumah tertimbun saat ini, ada satu warga yang sedang proses evakuasi," tulis Khofifah dalam unggahan media sosial Instagramnya, Minggu (5/12/2021).
Adanya bencana alam ini, Khofifah meminta masyarakat untuk ikut mendoakan.
Khofifah berharap proses evakuasi dapat berjalan lancar dan banyak orang yang selamat.
"Mohon do'a dan gotong royong semuanya. Semoga kita bisa menangani dengan cepat," jelas Khififah.
Pada kesempatan lain, Khofifah mengatakan proses Early Warning System atau Sistem Peringatan Dini sebenarnya sudah berjalan baik.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Mitigasi Bencana di Desa Supiturang Terkendala Sinyal Telekomunikasi
Juga pemantauan dari PVMBG Gunung Sawur dan Koordinator Penambang juga terkonfirmasi baik.
Kendati demikian, kata Khofifah, material yang dibawa ternyata lebih besar dari perkiraan.
"Bisa dilihat bahwa beberapa meter dari lokasi sudah ada papan jalur evakuasi."
"Pada tataran mitigasi dan Early Warning System relatif sudah jalan. Tetapi material yang dibawa pada guguran kali ini rupanya jauh lebih besar," jelas KHofifah, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (5/12/2021).
Untuk itu Khofifah meminta warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: Ibu dan Anak Meninggal Tertimpa Reruntuhan Akibat Erupsi Gunung Semeru, Ditemukan Berpelukan
"Jangan pernah meremehkan fenomena alam termasuk di daerah lereng Gunung Semeru."
"Pada dasarnya masyarakat sudah paham bagaimana budaya dan karakteristik wilayahnya," kata Khofifah.
Pemerintah Ingin Tindak Cepat
Mengutip Tribunnews.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk mempercepat penanganan bencana erupsi Gunung Semeru.
Terutama dalam mencari korban yang hilang akibat erupsi.
Juga langkah cepat dalam memberikan perawatan kepada korban luka akibat bencana.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Mitigasi Bencana di Desa Supiturang Terkendala Sinyal Telekomunikasi
Baca juga: Bentuk Posko PeTiGa Peduli, DPP PPP Bantu Rp 100 Juta Untuk Korban Letusan Semeru
Jokowi juga memerintahkan agar bantuan pelayanan kesehatan, penyediaan logistik kebutuhan dasar pengungsi dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
"Begitu juga dengan perbaikan infrastruktur dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat sangat singkat," kata Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, Minggu, (5/12/2021).
(Tribunnews.com/Daryono/Galuh Widya Wardani/Adi SuhendiTaufik Ismail)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.