Kepala BNPB Janji Bangun Kembali Rumah Korban Erupsi Gunung Semeru yang Rusak dan Beri Dana Tunggu
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan pihaknya akan mempersiapkan penanganan pascabencana bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan pihaknya akan mempersiapkan penanganan pascabencana bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, yakni membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak akibat erupsi.
Selain itu, warga juga akan diberikan dana tunggu untuk menyewa rumah sementara selama enam bulan, sambil menunggu rumah mereka selesai dibangun.
Hal tersebut disampaikan Suharyanto saat rapat koordinasi tanggap sarurat bencana erupsi Gunung Semeru di Kantor Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: NEWS HIGHLIGHT: 13 Warga Meninggal Dunia dan 41 Orang Luka-luka Akibat Erupsi Gunung Semeru
"Kami akan membangun kembali rumah warga yang rusak. Selagi menunggu dibangun, kami akan berikan dana tunggu kepada mereka yang terdampak untuk menyewa rumah sementara selama enam bulan," kata Suharyanto, dilansir laman resmi bnpb.go.id.
Diharapkan dalam waktu enam bulan, rumah warga yang terdampak bisa dibangun kembali di tempat yang lebih aman.
Namun, untuk saat ini rencana pembangunan rumah warga masih menunggu perizinan untuk penggunaan lahan dari pemerintah daerah.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Partai Golkar Berduka atas Bencana Erupsi Gunung Semeru
"BNPB bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dinas PUPR akan terus mengawal perizinan tersebut," ungkapnya.
Sementara itu Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansah, menuturkan setiap KK yang rumahnya rusak dan tidak dapat ditinggali akan mendapatkan uang sebesar Rp 500 ribu setiap bulannya selama enam bulan.
Hingga saat ini BNPB, BPBD, dan instansi terkait masih berusaha untuk melakukan asesmen dan pendataan cepat kerusakan rumah yang timbul akibat kejadian bencana erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Presiden Perintahkan Pelayanan Kesehatan dan Kebutuhan Pengungsi Erupsi Semeru Secepat Mungkin
Jembatan Gladak Perak Putus, 1.000 Warga Dusun Curah Kobo'an Lumajang Terisolasi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sebanyak dua dusun yang ada di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, mengalami kondisi paling parah dari peristiwa Gunung Semeru meletus.
"Ada dua dusun yang kondisinya parah itu adalah Dusun Sumbersari dan Dusun Curah Kobo'an. Untuk Dusun Sumbersari, 20 rumah rusak berat. Sedangkan untuk Dusun Curah Kobo'an, warganya terisolir," ujar Sekretaris Desa Supiturang, Ahmad Muliyanto.
Dirinya menjelaskan di Dusun Curah Kobo'an, terdapat sekitar 1.000 orang warga.
"Mereka terisolir, karena tidak ada akses. Jembatan Gladak Perak putus dan tidak ada jalan alternatif," terangnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.