Mbok Um Meninggal Terkena Lava Pijar Gunung Semeru, Kerabat: Mungkin Sudah Lari, Tapi Enggak Kuat
Jenazah Mbok Um ditemukan tergeletak di jalan desa oleh tim penyelamat. Kulit sekujur tubuhnya melepuh. Dia ditemukan sekitar 50 meter dari rumahnya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Mbok Um (50), warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, meninggal dunia karena terkena lava pijar erupsi Gunung Semeru.
Jenazahnya ditemukan tergeletak di jalan desa oleh tim penyelamat. Kulit sekujur tubuhnya melepuh. Dia ditemukan sekitar 50 meter dari rumahnya.
Seorang kerabat menduga Mbok Um berusaha lari sekuat tenaga.
"Tapi enggak kuat," kata Amin, saudara Mbok Um, Sabtu (4/12/2021).
Kesaksian Amin, Gunung Semeru erupsi sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum meletus, langit terlihat cerah lalu dua kali petir menyambar di atas Puncak Jonggring Saloko.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Puan Maharani: Utamakan Penyelamatan Warga
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Wabup Lumajang: 1 Warga Meninggal, 300 KK Mengungsi, 10 Orang Belum Dievakuasi
Baca juga: UPDATE Dampak Erupsi Gunung Semeru: 41 Orang Alami Luka Bakar, hingga Masih Ada Warga yang Terjebak
"Jeda 3 menit-an itu angin kencang, batu-batu turun dari gunung kena atap rumah. Terus gelap lalu tiba-tiba lava pijar sudah sampai ke pemukiman," ujarnya.
Kondisi itu membuat warga panik. Mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sampai sekarang pun cukup banyak laporan warga hilang, termasuk anak semata wayang Mbok Um.
"Anaknya kalau siang ikut kerja nambang pasir, sekarang tidak tahu di mana. Dia gak bisa dihubungi," katanya.
Desa Curah Kobokan memang menjadi salah satu desa yang terdampak sangat parah. Sebagaian besar bangunan rumah warga di sana ambruk ketika terkena erupsi Gunung Semeru.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Janda Tua Meninggal Terkena Lava Pijar Erupsi Gunung Semeru, Anaknya Juga Dikabarkan Hilang