Hari ini, Tim SAR Temukan Delapan Korban Bencana Guguran Awan Panas Semeru
Tim SAR gabungan menemukan 8 korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru dalam kondisi meninggal, pada hari keempat pencarian, Selasa (7/12/2021)
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan menemukan 8 korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru dalam kondisi meninggal, pada hari keempat pencarian, Selasa (7/12/2021).
Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, Tim SAR gabungan menemukan 5 orang korban berjenis kelamin laki-laki di dusun Curah Kobokan dan berhasil mengevakuasinya pada pukul 08.10 WIB.
"Pada pukul 09.10 WIB, tim SAR gabungan menemukan dan mengevakuasi 1 orang korban berjenis kelamin laki-laki di daerah Tambang Pasir Haji Satuhan," ujar I Wayan melalui keterangan tertulis, Selasa (7/13/2021).
Pada pukul 09.15 WIB, ditemukan dan dievakuasi 1 korban di dusun Curah Kobokan berjenis kelamin laki-laki.
Lalu 30 kemudian, tim SAR gabungan kembali menemukan dan kemudian mengevakuasi 1 orang korban berjenis kelamin laki-laki di dusun Curah Kobokan.
“Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, selanjutnya kedelapan jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan identifikasi oleh tim DVI,” kata Wayan.
Pada hari keempat operasi pencarian korban ini, tiga SRU (Search and Rescue Unit) dikerahkan untuk melakukan pencarian di tiga area.
SRU satu melakukan pencarian korban di dusun Curah Kobokan, SRU dua melakukan pencarian di daerah Tambang Pasir Haji Satuhan dan SRU tiga melakukan pencarian di dusun Kebondeli dan Kampung Renteng.
Baca juga: Salurkan Bantuan ke Korban Erupsi Semeru, Sahabat Ganjar: Agar Masyarakat Cepat Bangkit
Data sementara jumlah korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru sebanyak 138 orang korban, dengan rincian 82 orang mengalami luka ringan, 26 orang mengalami luka berat, 34 orang korban meninggal dan 16 orang korban yang masihd alam pencarian.
Upaya pencarian korban di titik yang dicurigai dilakukan dengan menggunakan peralatan ringan, seperti cangkul dan sekop.
Adapun peralatan berat, seperti backhoe, dikerahkan untuk membantu pencarian di daerah Tambang Pasir dan dusun Curah Kobokan.