Ibu Hamil 9 Bulan Lolos dari Awan Panas Semeru, Lari Belasan Kilo, Tak Lagi Peduli Perut Nyeri
Sampai di tempat aman, Ayu bernapas lega setelah mengetahui tak ada masalah pada janinnya. Kini ia menanti persalinan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Erupsi gunung semeru yang disertai guguran awan panas mengejutkan warga di sekitar lereng.
Akibat kejadian itu puluhan orang meninggal dunia. Tak sedikit pula yang mengalami luka.
Warga sama sekali tak menyangka bahwa pada Sabtu (4/12/2021) lalu, Gunung Semeru mengalami erupsi hebat yang meluluhlantakan wilayah di sekitarnya.
Baca juga: Keluarga Korban Erupsi Gunung Semeru Berkaca-kaca Menanti Proses Identifikasi di RSUD Lumajang
Ayuningsih (23) yang sedang hamil besar harus berlari belasan kilometer untuk menyelamatkan diri dari sapuan awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).
Ayu adalah salah seorang warga yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Dengan kondisi perutnya yang membesar karena sudah hamil 9 bulan, Ayu berjuang keras untuk selamat dari erupsi Gunung Semeru.
Dipapah sang suami, Ayu pun berhasil menyelamatkan diri.
Ayu merupakan warga Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang.
Pronojiwo merupakan salah satu wilayah yang hampir seluruhnya terkena imbas dari letusan Semeru.
Ayu menceritakan saking paniknya, Ayu menyelamatkan diri dengan cara berlari sembari dipapah sama suaminya Mohamad Nur Efendy (23).
Ia berlari belasan kilometer hingga sampai ke tempat yang dirasa aman.
Baca juga: Suara Gelegar Petir dari Gunung Semeru Kagetkan Anggota Paspampres Jokowi
Baca juga: Antam Beri Bantuan Makanan dan Selimut untuk Korban Erupsi Semeru
Baca juga: Kenangan Denny Sumargo 16 Hari Syuting Film 5 Cm di Gunung Semeru
"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokoknya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya dilansir dari Surya, Senin (6/12/2021).
Selama berlari ia merasakan nyeri pada perutnya.
Selain itu, kakinya sempat terinjak-injak warga lain saat berlari hingga lecet.
Namun dia bisa sedikit bernapas lega karena janin yang di kandungannya dalam keadaan sehat setelah mendapat pemeriksaan medis.
"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat."
"Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," kata dia.
Baca juga: TNI AD Kerahkan Prajurit, Dapur Lapangan, Hingga Alat Berat untuk Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Saat ini, Ayu sedikit cemas untuk mempersiapkan waktu persalinannya yang tinggal menghitung hari.
Sebab, harta bendanya rusak tak bersisa dihempas awan panas.
"Semoga ada yang membantu biaya persalinan. Karena tidak ada harta benda benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," harapnya.
Sementara, petugas piket Pos Kesehatan di Puskesmas Penanggal, Suwarno menyebut janin yang dikandung Ayu dalam kondisi sehat.
Setiap hari, kondisi kesehatan janin dan Ayu rutin dipantau bidan.
"Nanti, untuk persalinannya, dilakukan di RSUD Pasirian atau RSUD Haryoto Lumajang. Karena peralatannya lebih lengkap," kata dia.
Selamat dari kepungan lava
Lina (23), seorang warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, merupakan satu di antara warga yang berhasil menyelamatkan diri.
Sebelum itu, ia bersama keluarganya sempat terjebak selama 30 menit dari kepungan lava.
Saat itu abu vulkanik menghujam dari langit rumahnya.
Sedangkan lahar dingin meluap hingga ke jalanan depan rumahnya.
"Dengar ledakan sama suara batu dari atap semua keluar.
Di jalan itu sudah ada lahar dingin," kata Lina dilansir dari Surya, Selasa (7/12/2021).
Dalam kondisi panik, Lina mengaku sempat kebingungan mencari jalur evakuasi.
Apalagi sebelumnya tak ada peringatan dini bahwa Gunung Semeru akan erupsi hebat di hari itu.
Dia akhirnya memutuskan lari keluar dari rumahnya untuk mencari tempat yang dirasa lebih aman.
"Saya pokoknya lari, baru sampai Dusun Kamar Kajang ada Tim SAR.
Mobil mereka gak bisa masuk, karena banyak pohon yang jatuh," cerita Leni sambil menyeka air mata.
Kini, sudah tiga hari ini sejak Sabtu lalu, Lina dan keluarganya bertahan di Posko pengungsian Balai Desa Penanggal.
Kisah Ibu Hamil 9 Bulan Menyelamatkan Diri
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kesaksian Lina, Korban Erupsi Gunung Semeru yang Selamat dari Kepungan Lava dan Dramatis! Ibu Hamil 9 Bulan Lari Belasan Kilometer Selamat dari Hujan Batu Gunung Semeru Meletus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.