Menparekraf Sandiaga Tinjau Sentra Percepatan Vaksinasi di Desa Wisata Kampung Waerebo
Setidaknya masyarakat Manggarai Barat yang menerima vaksin dosis 1 per 28 November 2021 telah mencapai 76,5 persen dan dosis 2 mencapai 35,1 persen
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meninjau pelaksanaan sentra vaksinasi di Desa Wisata Kampung Waerebo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Saat ini tingkat vaksinasi untuk usia anak dan remaja 6-17 tahun di Kabupaten Manggarai Barat masih tergolong kecil, saya mendorong Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk bisa mengatur strategi agar vaksinasi usia anak dan remaja juga bisa ditingkatkan,” kata Mas Menteri, sapaannya, dikutip Rabu (8/12/2021).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat setidaknya masyarakat yang menerima vaksin dosis 1 per 28 November 2021 telah mencapai 76,5 persen dan dosis 2 mencapai 35,1 persen.
“Pencapaian 76,5 persen ini harus kita apresiasi dan atur strategi untuk terus meningkatkannya,” ujar Menparekraf.
Kampung Waerebo berada di atas ketinggian 1.200 mdpl, destinasi ini sering disebut kampung di atas awan dan memiliki 7 rumah adat yang menjadi ikon arsitektur yaitu Mbaru Niang (berbentuk kerucut).
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Enam Destinasi Wisata di Bali Akan Dikunjungi Para Delegasi KTT G20
Kampung Waerebo menawarkan pemandangan hamparan rumput hijau yang dikelilingi pegunungan lengkap dengan kabut juga menjadi pesona desa sehingga memberikan kesan magis, namun damai, tenang, dan sejahtera.
Selain itu, tempat ini juga punya sumber mata air bernama Sosor yang potensial menjadi destinasi wisata dan berasal dari pegunungan yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk mandi, mencuci dan untuk minum sehari-hari.
Uniknya sosor terbagi dua, khusus perempuan dan laki-laki.
Mas Menteri sempat mengikuti permainan tradisional Rangkuk Alu.
Sebuah permainan khas Manggarai, Flores, NTT yang dilakukan oleh empat orang dengan memegang empat tongkat bambu sambil membentuk palang yang kemudian digerak gerakkan, sementara kedua pemain masuk ke dalam palang bambu sambil melompati celah-celahnya agar tidak terjepit bambu.
“Di Waerebo, selain Rangkuk Alu, ada juga tarian Caci, yang merupakan salah satu bentuk refleksi,” ungkapnya.
Ia sebelumnya mendatangi kantor baru Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di Jalan Pantai Pede RT 010/RW 004 Kelurahan Gorontalo Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur.
Menparekraf diterima langsung oleh Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina.
“Kantor representatif BPOLBF kini disertai fasilitas yang memadai sehingga dapat mengakomodir berbagai kegiatan dengan komunitas lokal dan tokoh masyarakat sehingga diharapkan terjalin hubungan dan komunikasi yang harmonis antara BPOLBF dan masyarakat Labuan Bajo Flores,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.