Hilang 10 Hari, Tim SAR Temukan Jasad Seorang ODGJ Tertimbun Abu Vulkanik Semeru Setebal 4 Meter
Setelah sepuluh hari tertimbun material vulkanik Gunung Semeru, jenazah seorang penderita gangguan jiwa ditemukan Tim SAR gabungan.
Editor: Sanusi
Korban luka berat:18 orang
Korban luka ringan:11 orang
“Terkait dengan dampak korban jiwa, Posko merilis korban meninggal dunia sebanyak 46 jiwa, luka berat 18 dan luka ringan 12. Sedangkan data sementara warga mengungsi berjumlah 9.374 jiwa, dengan rincian laki-laki 4.576 jiwa dan perempuan 4.798,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Senin (13/12/2021).
Baca juga: Aksi Residivis Kuras Warung Milik Korban Erupsi Gunung Semeru, Ambil Wajan hingga Sendok Garpu
Jumlah warga mengungsi ini tersebar di 129 titik, baik di wilayah Kabupaten Lumajang, dan kabupaten tetangga, seperti Malang, Probolinggo, Blitar dan Jember.
Posko mengidentifikasi pos-pos pengungsian terpusat dengan jumlah penyintas besar yang berada di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro dengan 8 titik dengan jumlah total 3.538 jiwa, Pasirian 6 titik dengan 2.081 jiwa dan Pronojiwo 4 titik 1.056 jiwa.
Titik-titik pos pengungsian sisanya tersebar di sejumlah kawasan atau kecamatan lain di Kabupaten Lumajang.
Sementara berdasarkan data sementara per kemarin, Minggu (12/12), pukul 18.00 WIB, hewan terdampak erupsi Semeru sebagai berikut, sapi 764 ekor, kambing 684 ekor dan unggas 1.578 ekor.
Hingga kini, petugas masih mendata hewan terdampak milik warga yang terdampak material vulkanik saat Gunung Semeru meletus.
Tim SAR dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan warga terbagi ke dalam 4 grup.
Tiga grup memfokuskan pada pencarian di tiga sektor sedangkan satu lainnya bersiaga untuk evakuasi dan membantu pendataan warga terdampak bencana.
Grup pertama melakukan pencarian di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan, grup dua di daerah tambang Pasir H. Satuhan dan grup ketiga di Dusun Keboneli dan Kampung Renteng.
Kondisi cuaca hujan terkadang menghambat proses pencarian korban hilang. Basarnas menekankan pada keamanan dan keselamatan responder yang bekerja di lapangan.
Para responder sebelum melakukan operasi di lapangan terlebih dahulu mendapatkan briefing keamanan dan keselamatan.
Dampak korban jiwa lainnya, 9 jiwa masih dinyatakan hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa.