Cukupi Kebutuhan Pangan, Warga Lahat Masih Bertopang pada Sawah
Selama ini masyarakat sangat tergantung dengan air hujan untuk pengairan karena sawah yang mereka miliki berupa sawah tadah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Bupati Lahat Cik Ujang mengatakan selama ini Kabupaten Lahat sangat terbantu dengan berbagai program Corporate Social Responsibiity (CSR) yang dijalankan oleh PT Bukit Asam Tbk di wilayah Lahat, Sumatera Selatan.
Cik Ujang memaparkan, setiap tahun PTBA setidaknya mengucurkan dana CSR senilai Rp 10 miliar dengan berbagai program untuk membantu masyarakat dan pemerintah Lahat.
“Baik itu untuk pembangunan tempat atau sarana fasilitas umum, bantuan untuk desa tertinggal, pemberian bibit, dan lainnya. Kami sangat terbantu dengan bantuan CSR PTBA,” ujar Cik Ujang, baru-baru ini.
Satu di antara program CSR yang kini sedang dikerjakan PTBA dan sangat membantu masyarakat adalah dengan pembangunan Pembangkit8gt Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi untuk masyarakat.
Baca juga: Terungkap Motif Sulis Bunuh Tetangga di Jembatan Gantung Desa Jati Kabupaten Lahat
Selama ini, kata Cik Ujang, masyarakat sangat tergantung dengan air hujan untuk pengairan karena sawah yang mereka miliki berupa sawah tadah.
“Karena air sungai lematang lebih rendah dari sawah, akhirnya kita bikin penampungan air yang menggunakan pompa sedot dengan tenaga PLTS. Ini bisa mengairi sampai 100 hektar, dan masyarakat sangat berterima kasih untuk ini,” ujarnya.
Persawahan merupakan salah satu infrastruktur penting untuk kesejahteraan masyarakat. Pengairan yang bisa mencakup hingga 100 hektar lahan sawah, ia yakini bisa membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan mereka.
Selain PLTS Irigasi, program CSR lainnya yang juga membantu warga adalah dengan pembinaan pembuatan batik di Desa Banjar Sari.
Baca juga: Pencuri yang Dikubur di Kaki Gunung Masih Hidup saat Dimasukkan Liang Lahat, Langsung Dianiaya Lagi
“Kita juga ada ayam nanas, jadi konsepnya seperti makanan kaleng di Yogya, jadi nanti ini dimasukkan kaleng.”
Cik Ujang mengatakan untuk produksi ayam nanas ini sudah melakukan studi dan mengikuti standar pengalengan seperti oleh-oleh gudeg dari Yogyakarta.
Menurutnya, PTBA yang memiliki Izin Usaha Produksi (IUP) batu bara di Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.
Sinergi yang harmonis antara PTBA dan Pemda Kabupaten Lahat, Ia harapkan bisa terus berlanjut.
Bupati Lahat Cik Ujang menjelaskan harmonis bukan semata perhatian PTBA dalam andil membangun Kabupaten Lahat, namun keberhasilan PTBA dalam membangun komunikasi.
Secara pribadi, Cik Ujang merasakan kedekatan hubungan emosional dengan segenap insan PTBA, “Baik staf maupun direksinya, sangat baik.”
Ia mencontohkan keberhasilan PTBA dalam menjalin komunikasi dengan seluruh kabupaten di sekitar operasi tambang Bukit Asam, “Mudahnya berkomunikasi dengan PTBA, sangat kami rasakan. Tanpa birokrasi berbelit,” terang Cik Ujang.
Perhatian PTBA dengan pelbagai bantuan finansial dan program sosial lainya bagi kabupaten sekitarnya juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.
“Sebagai masyarakat, kami merasakan perhatian yang tulus. Sepertinya mereka (PTBA) yang membutuhkan kami. Ini sangat menyentuh,” ujarnya.
Cik Ujang berharap sinergi dan harmonisasi dengan PTBA dapat dijaga, “Alhamdulillah hubungan baik sudah terbangun. Kami berharap jangan berubah,” ujarnya.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Dari Batik Sampai PLTS Irigasi, Cik Ujang: PTBA Sangat Membantu Pembangunan Lahat