Saksi Ungkap Ciri Pria Tabrak Sejoli Mayatnya Dibuang ke Sungai: Tubuhnya Kekar dan Rambut Pendek
Seperti diketahui, Handi dan Salsabila tertabrak mobil Isuzu Panther hitam yang berpelat nomor polisi B 300 Q, Begini penuturan saksi mata di lokasi.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SI (25) seorang saksi mata,mengungkap ciri pelaku penabrak Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) korban kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (8/12/2021).
Seperti diketahui, Handi dan Salsabila tertabrak mobil Isuzu Panther hitam yang berpelat nomor polisi B 300 Q.
SI mengungkapkan mereka terlihat berpenampilan rapi seperti orang tengah berdinas.
Tak hanya itu, suara satu di antara ketiga orang tersebut terdengar tegas.
"Ada tiga orang, penampilannya rapi seperti orang yang sedang berdinas."
"Nada bicaranya bukan orang sini (Sunda)," ujarnya saat diwawancarai TribunJabar, Minggu (19/12/2021).
SI menambahkan penabrak memiliki tubuh kekar dan berambut pendek.
Baca juga: Ini Wajah Diduga Pelaku Tabrak Sejoli hingga Tewas Mayatnya Dibawa Lalu Dibuang ke Sungai
Polisi sudah periksa 10 saksi
Polisi telah mengantongi ciri-ciri terduga pelaku yang menabrak dua sejoli di wilayah Nagreg.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandung, AKBP Bimantoro Kurniawan mengatakan, ciri-ciri terduga pelaku tersebut diketahui dari pemeriksaan para saksi.
"Ciri pelaku sudah kita dapat dari keterangan saksi dan petunjuk lain, ya saat ini kita sedang fokus mengumpulkan alat bukti. Mohon doanya supaya cepat terungkap ya," katanya, Selasa (21/12/2021).
Dia menyebut pihaknya telah memeriksa 10 saksi.
Polisi bahkan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Bandung, Cilacap dan Banyumas.
"Saksi 10 orang sudah kita periksa, keluarga korban kemudian saksi terkait," katanya.
Meski telah mengetahui ciri-cirinya, dia mengaku polisi belum menangkapnya.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan belum menemukan siapa terduga pelaku yang membuang jasad korban.
"Belum (ditangkap)," kata Bimantoro.
Polresta Bandung juga telah melakukan koordinasi dengan Polda Jabar dan Polda Jawa Tengah untuk menyelidiki kasus tersebut.
Penabrak Panik
Lebih lanjut, SI mengungkapkan pengendara dan penumpang mobil yang menabrak Handi dan Salsabila terlihat panik.
"Saya dekati kemudian mengambil motor korban lalu dibawa ke pinggir jalan."
Baca juga: Kisah Tragis Sejoli Tertabrak Mobil di Nagreg Hingga Jasadnya Dibawa Kabur dan Dibuang ke Sungai
"Yang di dalam mobil keluar, mereka kebingungan tidak tahu korban berada di kolong mobilnya," ujarnya saat dihubungi TribunJabar, Senin (20/12/2021).
Kemudian, kata SI, dua orang langsung mengevakuasi korban, sementara satu lainnya berdiri dan memerintahkan agar korban dibawa ke rumah sakit.
"Yang saya lihat korban perempuan dimasukan ke jok tengah, korban laki-laki dimasukan ke bagasi belakang," ungkapnya.
"Kata orang yang berdiri itu bilang, 'ayo cepat masukkan ke mobil, bawa ke rumah sakit, bawa ke rumah sakit'," imbuh SI menirukan, dilansir TribunJabar.
Usai membawa Handi dan Salsabila, mobil Panther itu lalu melaju ke arah Limbangan, Kabupaten Garut.
Saat dibawa, kata SI, Handi terlihat masih bergerak, sedangkan Salsabila diduga sudah tewas di lokasi kejadian.
Korban Dicari Tak Ada
Paman Salsabila, Deden Sutisna (41), mengungkapkan ia mendapat kabar keponakannya mengalami kecelakaan beberapa menit setelah berpamitan pergi dengan Handi.
Dari informasi yang didapatnya, Salsabila dan Handi kecelakaan di depan POM Ciaro.
Ia bersama warga lainnya pun bergegas berlari ke jalan raya.
Baca juga: Detik-detik Sejoli Dievakuasi ke Mobil yang Menabraknya di Nagreg, Ada Ibu yang Teriak Sambil Nangis
"Awalnya Salsabila sedang tidur di rumah, lalu dijemput oleh teman laki-lakinya."
"Selang beberapa menit, ada warga yang memberitahu, mereka kecelakaan," ungkap Deden, Selasa (14/12/2021).
"Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya kan cuma 10 menit," imbuhnya.
Tiba di lokasi kejadian, Deden diberitahu Salsabila dan Handi sudah dibawa penabrak.
Ia lantas pulang ke rumah dan mengendarai sepeda motor untuk mencari keberadaan keponakannya.
Namun, saat tiba di puskesmas terdekat, Deden tak mendapati keberadaan Salsabila.
Ia juga tak menemukan keponakannya di beberapa rumah sakit yang didatanginya.
"Pikiran saya langsung ke puskesmas, pas dicari korban tak ada."
"Mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga," kata Deden.
"Tapi setelah beberapa rumah sakit didatangi, masih juga korban tak ditemukan," lanjutnya.
Keluarga Berharap Pelaku segera Ditangkap
Kendati Salsabila ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Deden mengaku bersyukur.
Namun, ia berharap agar pihak kepolisian terus mengejar pelaku agar segera ditangkap.
"Kami mohon dengan sangat untuk mengejar pelaku dan dihukum dengan hukuman yang setimpal," kata Deden saat ditemui usai pemakaman Salsabila, Sabtu (18/12/2021) malam, mengutip TribunJabar.
Hal serupa juga diungkapkan ayah Handi, Entes Hidayatullah.
Entes memohon pada polisi agar menangkap pelaku penabrak Handi.
"Mohon kepada bapak-bapak petugas kepolisian, saya dengan sangat memohon, dapatkan itu orangnya, dia juga pasti punya anak."
"Pokoknya saya minta dapet pelakunya," ujarnya saat diwawancarai TribunJabar di kediamannya di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Minggu (19/12/2021).
Entes menilai perilaku pelaku sangat kejam.
Ia mengaku sakit hati atas perbuatan pelaku lantaran sudah memperlakukan sang anak seperti seekor binatang.
"Setega itu, ditabrak dibuang lagi, sakit hati saya sebagai orang tua anaknya dibuang ke kali, kayak anjing aja," tuturnya.
Terkait kasus Salsabila dan Handi ini, pihak Polda Jawa Tengah akan ikut menyelidiki.
Ditreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, mengatakan pihaknya akan menurunkan tim forensik untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban.
"Pengungkapan kasus ini merupakan hasil koordinasi antara Polda Jateng dan Polda Jabar," ungkap Djuhandai, Senin (20/12/2021), dikutip dari TribunJateng.