POPULER REGIONAL: Kronologi Kolonel P Terlibat Peristiwa Tabrak Lari | Kader PDIP Pukul Remaja
Berita populer regional berita dimulai dengan terungkap kasus tewasnya sejoli di Nagreg hingga kasus Kader PDIP memukul remaja di Kota Medan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Rangkuman berita dimulai dengan terungkap kasus tewasnya sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) di Nagreg, Jawa Barat.
Peristiwa ini melibatkan melibatkan tiga oknum anggota TNI AD, termasuk perwira TNI AD, Kolonel Infanteri P.
Kemudian ada kejadian seorang Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang meninggal dunia di tengah banjir yang melanda Kota Palembang.
Baca juga: POPULER Nasional: Kisah Keluarga Ketum PBNU Gus Yahya | 11 Pasien Baru Omicron
Korban diketahui tersetrum saat mencabut saklar mesin air yang masih terpasang.
Terakhir, kasus Kader PDIP memukul remaja di Kota Medan.
Pelaku sudah berhasil diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional dari sejumlah daerah di Indonesia:
1. Terungkap, Kolonel P Hendak Temui Keluarga Saat Peristiwa Tabrak Lari yang Tewaskan Sejoli di Nagreg
Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan sejoli di Nagreg, Jawa Barat melibatkan tiga oknum anggota TNI AD.
Satu orang di antaranya diketahui merupakan perwira TNI AD, Kolonel Infanteri P.
Belakangan diketahui bila sang kolonel menjabat sebagai Kasi Intel Korem 133 Nani Wartabone (NW), Gorontalo.
Kapendam XIII/Merdeka, Letkol Inf Jhonson M Sitorus pun mengungkap keberadaan Kolonel P pda saat kejadian.
Menurutnya, saat kejadian kecelakaan lalu lintas yang menewaskan sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) di Nagreg, Jawa Barat, yang bersangkutan sedang bertugas ke Jakarta.
Kapendam mengatakan, keberadaan Kolonel P di Jakarta karena pada 3 Desember 2021 mendapat surat perintah dari Danrem 133/NW
"Di mana saat itu dirinya untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI Angkatan Darat (AD)," katanya, Sabtu (25/12/2021).
Lanjut Kapendam, kegiatan evaluasi itu dilaksanakan pada Senin, 6 Desember sampai Selasa, 7 Desember 2021.
"Setelah itu yang bersangkutan mendapat izin untuk melihat keluarganya di Jawa Tengah," katanya saat memberikan keterangan pers di Makodam XIII/Merdeka.
Dia menambahkan, pada Rabu, 8 Desemberi 2021, ketiga oknum yakni Kolonel P, Kopda DA, dan Kopda A berangkat dari Jakarta menuju Jawa Tengah.
2. Dosen UIN Raden Fatah Meninggal Kesetrum Listrik Saat Banjir Melanda Palembang
Seorang Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang meninggal dunia di tengah banjir yang melanda Kota Palembang.
Korban adalah, Asili (53) warga Palembang Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang.
Sehari-hari, korban berprofesi sebagai Dosen UIN Raden Fatah Palembang.
Menurut keterangan tetangga korban tersentrum pagi tadi sekira pukul 05.00 WIB, Sabtu (25/12/2021).
Awalnya korban ingin mencabut saklar mesin air yang saat itu terpasang.
“Korban turun dari lantai dua rumahnya menuju lantai 1 yang saat itu sedang banjir. Korban yang akan mencabut saklar air tersebut tiba-tiba tersentrum,” kata tetangga korban, Darwis.
Ia juga mengungkapkan saat korban ditemukan oleh sorang istri dan tengganya telah dalam keadaan tersungkur di lantai rumah yang masih banjir kurang lebih 1 jam setelahnya.
“Saat ditemukan oleh istri dan tengganya korban sudah keadaan tertidur di lantai Rumah. Sesaat setelah ditemukan korban langsung kami angkat untuk diantar ke dokter yang terdekat, namun sangat disayangkan korban sudah tidak lagi berbanyawa,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan kepergian korban sangat meninggalkan duka bagi kami sebagai tetangga yang sehari-hari bertemu beliau (korban).
3. Kader PDIP Pukul Remaja di Medan: Beda Pernyataan Ibu Korban dan Komandan Satgas PDIP
Pelaku pemukulan seorang remaja di sebuah minimarket di Kota Medan, Sumatera Utara ternyata adalah kader PDIP, Halpian Sembiring Meliala.
Halpian ditangkap pada Jumat (24/12/2021) di sebuah kafe yang tak jauh dari rumahnya.
Soal kabar Halpian yang akan kabur, hal itu dibantah Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi.
"Enggak kabur, cuma lagi keluar sebentar ke kafe dekat rumahnya," kata Hadi, Sabtu (25/12/2021), dikutip dari TribunMedan.
Terkait aksi pemukulan yang dilakukan Halpian, Komandan Satgas PDIP Sumatera Utara, Darmawansya Sembiring, mengungkapkan informasi yang viral tak sesuai fakta.
Menurutnya, Halpian memukul remaja berinisial FAL (16) lantaran korban dinilai tak sopan.
Mengutip TribunMedan, Darmawansya mengklaim FAL telah berkata kasar pada Halpian.
"Memang itu (mobil Halpian Sembiring Meliala) menghalangi motornya."
"Cuma anak ini bilang 'mundurkan mobilmu' sambil bentak-bentak," kata Darmawansya, Jumat.
"Kita juga sebagai orang tua merasa ini (emosi)," tambahnya.
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini.