Gunung Merapi 11 Kali Keluarkan Awan Panas Mulai Dini Hari hingga Pagi Tadi
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1,8 Km ke barat daya, Selasa (28/12/2021).
Gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jateng itu juga mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 10 kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke arah Kali Bebeng, barat daya.
Ini teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta dalam observasi mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah, berawan dan mendung.
Baca juga: Diduga Bukan Erupsi, Penyebab Bencana Semeru Diperkirakan Akibat Guguran Kubah Lava yang Longsor
Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 72-95 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-100 m di atas puncak kawah,” katanya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 15 kali dengan amplitudo 3-15 mm berdurasi 18-102 detik.
Gempa awan panas guguran terjadi 1 kali dengan amplitudo 29 mm berdurasi 111 detik.
Baca juga: 4 Jenis Gunung Api dan Karakteristiknya, Gunung Api Kerucut Cinder hingga Gunung Api Kubah Lava
Hembusan terjadi 6 kali dengan amplitudo 2 mm berdurasi 9-16 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 2-24 mm, S-P : 0.3-0.4 detik, durasi 4-8 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau berstatus siaga,” ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.