Kronologi Edy Rahmayadi Jewer Pelatih Biliar, karena Tak Tepuk Tangan, lalu Mengusirnya
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, tengah menjadi sorotan setelah menjewer dan mempermalukan pelatih biliar, Coki Aritonang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Terlebih, menurut Coki selama ini tak ada hal luar biasa yang dilakukan Edy untuk kemajuan olahraga Sumatera Utara.
Ia mengatakan perhatian Edy hanya datang saat menjelang event atau pertandingan besar.
"Bukan ada program spektakuler dia lakukan dan dia bicara di situ."
"Kecuali, ada program spektakuler yang dimunculkan, aku tidak tepuk tangan wajarlah dia tersinggung," ungkapnya.
Ia sendiri mengaku kesal lantaran diperlakukan sedemikian rupa oleh Edy.
Namun, saat insiden penjeweran terjadi, Coki mengatakan dirinya berusaha menahan emosi.
Coki sendiri merasa heran karena baru kali ini ada seorang pemimpin yang menjewer seseorang karena tak tepuk tangan.
"Baru kali ini lihat pemimpin, orang tidak tepuk tangan (saat) dia cakap, dia marah," ujarnya, dilansir Kompas.com.
"Daripada saya emosi, sama-sama tidak enak. Kita menjaga, dia orang tua kita," pungkasnya.
Baca juga: Edy Rahmayadi dan Politisi Demokrat Kompak Serang Bobby Nasution, Suhendra Pasang Badan
Baca juga: Namanya Masuk Bursa Calon Ketua DPD Demokrat, Edy Rahmayadi: Ngurusin Sumut Saja Susah
Disarankan agar Minta Maaf
Atas perbuatannya pada Coki Aritonang, Edy Rahmayadi didesak agar meminta maaf secara terbuka pada masyarakat dan Coki.
Menurut Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum Medan, Irvan, sikap yang ditunjukkan Edy seolah merendahkan harkat dan martabat seseorang.
Tak hanya itu, Irvan juga menilai Edy telah bersikap arogan.
"Terkait kejadian tersebut, Edy Rahmayadi sudah seharusnya meminta maaf secara langsung kepada Coki Aritonang, keluarganya, dan masyarakat Sumatera Utara."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.