Gubernur Edy Rahmayadi Diminta Membuat Permohonan Maaf kepada Pelatih Biliar yang Dijewer
Pelatih Biliar Khairuddin Aritonang alias Coki Aritonang menangis ketika mengingat dijewer Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Pelatih Biliar Khairuddin Aritonang alias Coki Aritonang menangis saat konferensi pers, Kamis (30/12/2021).
Coki malu karena terkenal sebagai korban jewer Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Ia mengatakan dirinya sempat diledekin oleh warga saat keluar dari rumah.
"Semalam pun saya malu sekali, ada yang bilang 'Bang, abang yang dijewer gubernur itukan' Allahuakbar malunya," kata Coki.
Setelah dapat cibiran seperti itu dirinya tidak berani keluar dari rumah dan memilih berdiam diri di kediamannya.
Baca juga: Akan Dilaporkan ke Polisi Karena Jewer Pelatih Biliar, Gubernur Edy: Apanya yang Mau Dilaporin?
"Kalau pun terkenal maunya jangan gara-gara ini. Selama dua hari ini saya menenangkan diri," sebutnya.
Lebih lanjut, pelatih biliar ini mengaku akan menyerahkan segala sesuatu dan proses hukumnya kepada tim kuasa hukumnya.
"Mau gimana-gimana langkahnya, saya serahkan kepada mereka (kuasa hukum). Tapi kalau dibilang maafkan, saya akan maafkan tapi harus permintaan maaf secara terbuka," pungkasnya.
Edy harus dinasehati ulama
Teguh Syuhada, penasihat hukum dari Khairuddin Aritonang alias Coki Aritonang meminta ulama di Sumatera Utara turun tangan menasihati Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Permohonan ini disampaikan Teguh berkaitan dengan cara komunikasi Edy Rahmayadi yang terkesan serampangan.
Gara-gara ulah Edy Rahmayadi menjewer pelatih biliar Sumut itu, masyarakat pun menjadi gaduh.
"Kami juga ingin melaporkan masalah ini ke MUI. Kenapa demikian, karena selama ini kan pak gubernur selalu mengaku dekat dengan ulama, dekat dengan ummat," kata Teguh saat menggelar konfrensi pers, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Buntut Jewer Telinga Pelatih Biliar Sumut, Edy Rahmayadi Tuai Kritik hingga Didemo Mahasiswa
Karena Edy Rahmayadi kerap mengaku dekat dengan ulama, Teguh pun berharap para tokoh agama ini menasihati mantan Pangkostrad tersebut.
Harapannya, pola komunikasi Edy Rahmayadi dengan masyarakat tidak sedemikian buruknya.
"Kepada para ulama, kasih lah nasihat sama gubernur kita. Beri nasihat lah pada pak gubernur, untuk bisa merubah komunikasinya," kata Teguh.
Kalaupun Edy Rahmayadi menyebut bahwa gaya komunikasinya selama ini memang seperti itu, menurut Teguh hal tersebut salah.
Sebagai pejabat publik, tidak seharusnya Edy Rahmayadi menyamaratakan semua orang.
Baca juga: Sosok Pelatih Biliar yang Dijewer Gubernur Edy Rahmayadi, Ikut Andil Dapatkan 12 Medali di PON Papua
Apalagi tindakan mempermalukan Coki dilakukan di depan umum.
"Kalau lah pak Edy berbesar hati, kami minta sampaikan permohonan maaf secara terbuka. Karena perbuatan itu dilakukan secara terbuka," kata Teguh.
Senada disampaikan Gumilar, tim kuasa hukum Coki.
Menurutnya, mereka akan melaporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut pada Jumat (30/12/2021) nanti.
Sementara itu, Coki tampak menangis ketika hadir dalam gelar konfrensi pers.
Dia mengatakan, perbuatan Edy Rahmayadi itu sangat memukul keluarga besarnya.
Psikis keluarga terganggu akibat ulah Edy Rahmayadi menjewer dan mempermalukan dirinya di depan umum.(ray/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TANGIS Coki Aritonang Pecah: Malu Terkenal sebagai Korban Jewer Edy Rahmayadi
dan
Ulama Harus Turun Tangan Nasihati Edy Rahmayadi Agar Mengubah Cara Komunikasinya