Polres Banyuasin Masih Selidiki Temuan Mayat di Kebun Karet, Tak Ditemukan Tanda Kekerasan
Petugas belum menemukan tanda kekerasan di tubuh korban namun untuk lebih memastikan korban akan dibawa ke RSUD Banyuasin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Sumsel M. Ardiansyah
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Hingga saat ini polisi masih menyelidiki kasus temuan mayat Tomi Harun (38), warga Kelurahan Mulya Agung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, di kebun karetnya.
Hasil olah tempat kejadian perkara mereka memang mengamankan sejumlah benda sebagai petunjuk nantinya untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban Tomi.
Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Ade Putra mengatakan, belum menemukan tanda kekerasan di tubuh korban.
"Akan tetapi, untuk lebih memastikannya jenazah korban kami bawa ke RSUD Banyuasin guna dilakukan otopsi," kata Ikang, Selasa (4/1/2022).
Selain mengumpulkan barang bukti dan juga meminta keterangan saksi termasuk istri dan mertua korban, pihaknya masih menunggu kepastian hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak rumah sakit terhadap kondisi korban.
Baca juga: Warga Kabupaten Semarang Digegerkan Penemuan Mayat di Kali
Bila memang akan dilakukan otopsi secara lebih detil, maka Satreskrim Polres Banyuasin akan membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Palembang.
"Kau masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga, apakah keluarga setuju untuk dilakukan otopsi.
Bila dilakukan otopsi, maka jenazah korban akan kami bawa ke Palembang.
Tujuannya, bisa mengetahui penyebab kematian korban," pungkas Ikang.
Tubuh Membiru
Warga di Desa Tanjung Agung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, heboh dengan penemuan mayat seorang pria di tengah kebun karet, Selasa (4/1/2022).
Korban Tomi Harun (38) pertama kali ditemukan istrinya Evi Susanti. Saat datang ke kebun karet, Evi bersama ibunya tak melihat korban. Sehingga berinisiatif untuk mencari di seputaran kebun karet.
Saat ketemu, korban Tomi sudah tidak bernyawa lagi. Panik, Evi hanya bisa terdiam berdiri di dekat sang suami yang sudah terbujur kaku. Sedangkan mertuanya, meminta bantuan dari warga sekitar.