Ibu Mayat Bayi yang Ditemukan di Bener Meriah Aceh Ternyata Anak di Bawah Umur
Tersangka selama dalam pemeriksaan sangat kooperatif dan mengaku perbuatannya, untuk itu J tidak kita tahan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Budi Fatria
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Satreskrim Polres Bener Meriah bersama Polsek Timang Gajah berhasil mengungkap kasus penemuan mayat bayi di Kampung Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah pada 23 Desember 2021 lalu.
Setelah 2 minggu melakukan penyelidikan, diketahui ibu yang membuang bayi berjenis kelamin laki-laki di dalam parit dan ditemukan sudah meninggal dunia itu remaja yang masih di bawah umur.
Kapolres Bener Meriah AKBP Agung Surya Prabowo SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Dr Bustani, SH, MH yang dikonfirmasi Serambinews.com, Rabu (5/1/2022), membenarkan, telah menetapkan ibu bayi sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
“Ibu bayi yang diamankan itu berinisial J, ia masih tergolong anak di bawah umur,” kata Kasat Reskrim.
Baca juga: Rawat Boneka Bayi Bak Anak Manusia, Ivan Gunawan Siapkan Kamar Khusus hingga Pekerjakan Pengasuh
“Tersangka selama dalam pemeriksaan sangat kooperatif dan mengaku perbuatannya, untuk itu J tidak kita tahan,” ujar AKP Bustani.
Dari pengakuan J, jelas Bustani, bayi berjenis laki-laki yang ditemukan tidak bernyawa itu merupakan hasil hubungan gelapnya.
Pelaku membuang bayinya ke dalam parit yang tidak jauh dari rumahnya itu karena panik dan ketakutan setelah ia melahirkan sendiri di dalam kamar mandi (WC) rumahnya.
“J merasa akan malu bila diketahui bahwa ia melahirkan di luar nikah, sehingga ia membuang bayinya,” urai dia.
“Kita juga sedang melakukan pengembangan apakah ada pihak lain yang ikut terlibat dalam perkara ini,” tukas Bustani.
Terkait perkara ini, terangnya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 305, 306, dan 308 KUHP dengan ancaman pidana sembilan tahun penjara.
Sementara itu, terang Bustani, kehamilan J memang tidak diketahui oleh keluarganya, karena tidak terlihat secara kasat mata.
Awalnya, pada tanggal 18 Desember 2021, J merasa sakit dan nyeri pada perutnya.
Akan tetapi ia tidak mengetahui bahwa rasa sakit tersebut adalah gejala akan melahirkan.