Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Jewer Telinga Pelatih Biliar, POBSI Sumut: Gaya Kepemimpinan Edy Rahmayadi Memang Begitu

POBSI Sumut mengatakan tidak tersangkut permasalahan antara Khairuddin Aritonang alias Choki dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Editor: Erik S
zoom-in Kasus Jewer Telinga Pelatih Biliar, POBSI Sumut: Gaya Kepemimpinan Edy Rahmayadi Memang Begitu
(HO / Tribun Medan)
Pelatih tim biliar PON Sumut Khairuddin Aritonang dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Indonesia (POBSI) Sumut mengatakan tidak tersangkut permasalahan antara Khairuddin Aritonang alias Choki dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Ketua Umum POBSI) Sumut, Salomo TR Pardede menyayangkan kasus 'Jewer Kuping' yang dilakukan Gubernur Edy Rahmayadi terhadap eks Pelatih Biliar Sumut Coki Aritonang dibawa ke ranah hukum.

Salomo sebagai Ketua Umum POBSI Sumut mengaku tidak menyangka kasus tersebut sampai ke ranah hukum padahal seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi dari berbagai pihak.

Putra mantan Gubernur Sumut Rudolf M Pardede itu sejujurnya mengaku sangat terganggu pascakejadian tersebut. Apalagi akibat pemberitaan yang viral dimana-mana.

Baca juga: Coki Tak Sudi Melatih Biliar Lagi Sepanjang Edy Rahmayadi Jadi Gubernur Sumut dan Tidak Minta Maaf

Sebagai Ketua Biliar Sumut, dirinya merasa terganggu sebab menurut dia masalah itu seharusnya bisa cepat diredam seandainya semua pihak bisa dengan kepala dingin menyikapinya.

Dalam persoalan ini Salomo Pardede menegaskan dan meminta agar kejadian yang dialami Coki tidak dikait-pautkan dengan POBSI Sumut sebab hal itu adalah persoalan pribadi yang bersangkutan.

Kemudian kata Salomo, posisi Coki sebagai pelatih Biliar Sumut juga telah berakhir semenjak berakhirnya pelaksanaan PON Papua.

Berita Rekomendasi

"Dia (Coki) diangkat sebagai pelatih mulai dari persiapan hingga berakhir PON Papua. Hal itu sesuai dengan SK dari KONI Sumut," kata Salomo Pardede, Rabu (5/1/2022).

Sambungnya, mengenai laporan Coki ke Polisi, ia mengatakan itu adalah inisiatif pelapor dan tidak ada berkonsultasi dengan POBSI Sumut.

Namun Salomo tetap mempersilakan jalur hukum yang ditempuh Coki karena itu adalah haknya sebagai warga negara.

Menurut Salomo, tindakan Gubsu Edy Rahmayady terhadap Coki dinilainya merupakan kedekatan antara Ayah dengan anak, namun Coki menanggapi dengan serius.

Baca juga: Polda Sumut Segara Periksa Pelapor Gubernur Edy Rahmayadi

"Saya tidak membela Gubsu tapi kalau kita jujur gaya dan style kepemimpinan Edy Rahmayadi memang begitu, kita harus maklum," ujarnya.

Lagi pula kata Salomo upaya mediasi sudah dilakukan KONI Sumatera Utara dan POBSI Sumut kepada Coki agar persoalan tersebut tidak terlalu diangkat ke permukaan, namun Coki tetap dengan pendiriannya membawa ke ranah hukum.

Sementara itu, soal pernyataan Coki di Media bahwa tidak ada bantuan pemerintah berupa peralatan ke POBSI Sumut, Salomo membantahnya.

POBSI Sumut kata Salomo sudah pernah mendapat bantuan empat unit meja biliar dari Pemprov melalui Dispora Sumut dan KONI Sumut yakni meja divisi pool, snooker dan caroom, hingga sekarang meja biliar tersebut masih layak digunakan.

Terpisah, Ketua Harian Pengprov POBSI Sumut yang juga Pelatih Kepala POBSI Sumut Achmad Fadil Nasution mengatakan, kasus yang dialami Coki harus dipisahkan dengan keberadaan Pengprov POBSI Sumut secara organisasi.

Kasus Coki kata Fadil adalah persoalan pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan POBSI secara organisasi.

Hanya saja kata Fadil, yang bersangkutan pernah menjadi pelatih Biliar Sumut sehingga dikaitkan dengan organisasi POBSI.

"Kami dalam hal ini tidak berkewajiban melakukan pembelaan terhadap Coki secara organisasi," ucap Fadil.

Fadil menambahkan, sebagai teman yang sama-sama pernah menjadi pelatih Biliar Sumut, ia bersama Ketua Umum Pengprov POBSI Sumut, Salomo TR Pardede telah memberikan saran kepada Coki untuk "cooling down" dan melakukan upaya mediasi.

Namun menurutnya yang bersangkutan tetap teguh pada pendiriannya.

Soal perhatian dan bantuan Pemprov Sumut, Fadil mengaku, POBSI Sumut telah mengalami perbaikan dan peningkatan. Seperti uang pembinaan atlet berupa honor dan peningkatan terhadap pelatih.

Baca juga: Resmi Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Penghinaan, Begini Respons Gubernur Edy Rahmayadi

"Saya sebagai pelatih harus jujur mengatakan bahwa bantuan dan fasilitas yang kami terima selama ini sudah semakin baik," katanya.

Jadi kata Fadil, persoalan yang dialami Coki biarlah diposisikan secara proporsional dan masyarakat pasti bisa menilai duduk persoalan sebenarnya.

Intinya, Fadil menegaskan hubungan POBSI Sumut dengan KONI Sumut pasca kejadian tersebut tetap solid dan tidak mengganggu komitmen POBSI Sumut untuk tetap membina atlet menyongsong PON XXI 2024 mendatang.

Untuk diketahui sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi membuat heboh se-isi Aula Tengku Rizal Nurdin lantaran menjewer kuping pelatih biliar Sumatra Utara, Khairuddin Aritonang alias Coki.

Insiden jewer kuping terjadi saat Gubernur Edy Rahmayadi menyerahkan bonus bagi para pelatih dan atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Senin (27/12/2021) lalu.

(Muhammad Ardiyansyah)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul INSIDEN Pelatih Biliar Dijewer Gubernur Edy, POBSI Akhirnya Buka Suara

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas