Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ledakan Dahsyat di Pandeglang Tewaskan 1 Orang, Dikira Letusan Krakatau, Jibom Temukan Bahan Peledak

Kampung Cisaat Pandeglang diguncang ledakan dari sebuah rumah warga, Tim Jibom lakukan sterilisasi hingga temukan 3 jenis bahan peledak.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Ledakan Dahsyat di Pandeglang Tewaskan 1 Orang, Dikira Letusan Krakatau, Jibom Temukan Bahan Peledak
Istimewa
Satuab Brimob Polda Banten menyisir lokasi ledakan di Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang 

Sisir Lokasi Ledakan, Tim Jibom Bawa Metal Detector

Satuan Brimob Polda Banten menyisir lokasi ledakan di Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.

Insiden ledakan itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya menderita luka berat.

"Unit Jibom dari Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten yang dipimpin oleh Akp Edison beranggotakan sembilan personel," ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, dikutip melalui group WhatsApp, pada Senin (10/1/2022).

Unit Jibom dari Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten tiba di lokasi pada Senin sekitar pukul 13.00 WIB.

Di mana mereka telah membawa peralatan uji bom secara lengkap terutama metal detector.

Menurutnya hingga saat ini, Unit Jibom masih melakukan penyisiran di lokasi.

Berita Rekomendasi

"Kami sudah sterilkan TKP dan saat ini sedang berlangsung penyisiran untuk mengecek apakah ada bahan peledak lainnya di lokasi ledakan dan disekitarnya," ungkapnya.

Baca juga: Klaster Krukut, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 10 Orang dari Hasil Tes Antigen

Dikatakan Shinto bahwa hal ini menjadi prosedur yang harus dilakukan oleh Unit Jibom.

Sehingga di tempat kejadian perkara dapat steril dari bahan peledak atau bahan berbahaya lainnya.

Sementara untuk hasil penyisiran ini, dirinya mengatakan bahwa pihaknya akan mengungkapkan itu setelah tim Jibom menyelesaikan tugas.

"Hasil penyisiran akan disampaikan kepada publik pasca kegiatan Unit Jibom selesai dilaksanakan," tambahnya.

Hasil Autopsi Korban Ledakan Pandeglang

Setelah peristiwa ledakan, yang terjadi di Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada Minggu (9/1/2022) kemarin.

Mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka berat.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan bahwa Biddokkes Polda Banten melakukan otopsi terhadap korban berinisial UL (38).

Ia menuturkan bahwa otopsi tersebut dilakukan pada Senin (10/01/2022) sekitar pukul 13.00 Wib hingga pukul 15.00 Wib.

"Otopsi dilakukan di Instalasi Forensik RSUD Berkah, Pandeglang," ujar Shinto dalam pernyataannya yang dikutip dari group WhatsApp, Senin (10/1/2022).

Shinto menerangkan, bahwa UL merupakan korban dari peristiwa ledakan yang berjenis kelamin laki-laki.

UL diketahui sebagai kepala rumah tangga yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.

Pada saat ini, Biddokes Polda Banten baru saja melakukan otopsi terhadap UL.

"Pelaksana otopsi dari dokter forensik dari Subbid Dokpol dan tim forensik RSUD Berkah Pandeglang," ujarnya.

kabaid polda banten shinto
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga

Shinto menuturkan bahwa, dalam otopsi tersebut juga diikuti oleh tim Inafis dan penyidik Satreskrim Polres Pandeglang.

Selain dilakukan otopsi tubuh korban, tim juga telah melakukan dental otopsi.

Kemudian swab residu bahan peledak serta pengambilan sampel DNA.

"Otopsi merupakan bagian dari scientific investigation untuk mengetahui penyebab kematian, waktu kematian dan identifikasi forensik yang bersifat teknis untuk mendukung penyidikan," ungkapnya.

Adapun hasil otopsi yang dilakukan oleh tim, menurut keterangan yang disampaikan.

Di antaranya, tidak terdapat butiran gotri maupun paku pada tubuh korban.

"Pola luka pada tubuh konsisten dengan ciri-ciri luka pada kasus ledakan, sementara hasil swab residu dan DNA menunggu hasil laboratorium," tukasnya.

Lokasi Ledakan Pandeglang Steril

Unit Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten memastikan lokasi ledakan yang terjadi di Kampung Cisaat, Desa Tangkilsari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, pada Minggu (9/1/2022) malam, telah steril.

Pemimpin tim Jibom yang bertugas mensterilkan lokasi tersebut, AKP Edison mengatakan, lokasi terjadinya ledakan saat ini, Senin (10/1/2022) telah dipastikan steril dari benda yang berpotensi menimbulkan ledakan.

"Kami dari unit Jibom Gegana Satbrimob Polda Banten, mendapat perintah untuk melakukan penyisiran di tempat TKP guna memastikan apakah masih ada benda-benda yang dapat meledak atau tidak dan juga melakukan sterilisasi disekitar lokasi ledakan. Dan hasilnya, untuk sementara ini lokasi TKP sudah steril dari benda yang berpotensi meledak, jadi sudah aman saat ini," ujar AKP Edison di lokasi kejadian, Senin (10/1/2022).

Edison menjelaskan, penyisiran lokasi TKP dilakukan sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB, Senin (10/1/2022) dengan menurunkan 9 personel.

Mereka membawa peralatan uji bom secara lengkap dan juga metal detektor

Dan dari hasil penyisiran, timnya berhasil menemukan tiga jenis bahan peledak dari lokasi kejadian ledakan.

Baca juga: Dinkes DKI Jelaskan Kronologi 36 Warga Krukut Positif Covid-19, Tracing Jalan Terus 

Kendati demikian, Edison tidak menyebutkan secata detail terkait dengan nama-nama bahan peledak tersebut.

"Kami menemukan tiga jenis bahan yang kami pastikan sebagai bahan peledak, dan telah kami amankan," ungkapnya.

"Kami tidak dapat menjelaskan nama dari bahan-bahan peledak tersebut, nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh tim dari labolatorium forensik (labfor)," terangnya.

Dengan demikian, Edison menuturkan tim dari Inafis ataupun personil lainnya, kini telah dapat melakukan pemeriksaan pada lokasi ledakan tersebut.

"Jadi sekarang TKP ini sudah aman, dan sudah dapat digunakan oleh inafis ataupun rekan-rekan penegak hukum lainnya untuk melanjutkan pemeriksaan selanjutnya," tutup AKP Edison

Bukan Bom Teroris, Polisi Sebut Ledakan di Cisaat Pandeglang Berasal dari Bahan untuk Bom Ikan

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol. Shinto Silitonga mengatakan, pihaknya telah melakukan rangkaian criminal scientific investigation secara maraton.

Terkait dengan ledakan yang terjadi di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada Minggu (09/01) sekira pukul 20.30 WIB lalu.

Ia menuturkan, dari rangkaian sterilisasi oleh Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten, dan olah TKP Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten pada siang hingga sore tadi.

Ditemukan beberapa bungkus plastik kecil sisa flash powder, serbuk belerang, potasium, termasuk alat tumbuk, dan saringan.

Pihak tim Polda Banten menyatakan, bahwa ledakan yang terjadi di satu rumah di Kampung Cisaat, Pandeglang bukanlah bom yang digunakan oleh kelompok teroris.

“Sesuai dengan hasil analisa dan evaluasi bersama, menjelang malam tadi dapat disimpulkan bahwa sumber ledakan berasal dari bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom ikan," ujar Shinto dalam keterangan tertulis yang diterima TribunBanten.com, Senin (10/1/2022) malam.

"Efek ledakan cenderung low explosive, bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme,” tegas Kabid Humas Polda Banten itu.

Baca juga: 36 Warga Krukut Positif Covid-19, 4 RT Zona Merah, Micro Lockdown hingga 14 Hari

Sejalan dengan itu, kata Shinto Silitonga, Unit Jibom Satbrimob Polda Banten juga tidak menemukan power dan initiatior saat melakukan sterilisasi.

Sebagaimana biasa digunakan oleh kelompok terorisme yang senantisa memadukan power, initiator, explosive, switching, casing dan countainer dalam setiap aksi pembuatan bom.

“Dari karakter bahan peledak yang ditemukan di TKP, tidak ada power dan initiatornya."

"Sehingga disimpulkan bahwa bahan peledak itu bukan bom untuk aksi teroris, namun digunakan untuk menangkap ikan dengan bahan peledak,” kata Shinto.

Ia juga mengungkapkan, dari hasil otopsi yang berlangsung pada siang hari.

ledakan di pandeglang puing
Satuab Brimob Polda Banten menyisir lokasi ledakan di Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang

Dokter forensik dari Biddokkes Polda Banten juga tidak menemukan adanya material gotri, paku dan material berbahaya lainnya pada tubuh UL (41).

“Dokter forensik yang melakukan otopsi berkeyakinan bahwa dari dampak bahan peledak pada tubuh manusia, tidak ada material berbahaya yang biasa digunakan dalam bom oleh kelompok teroris,” ungkap Shinto Silitonga.

Penyelidikan saat ini terus berjalan untuk dapat menjawab mengapa ditemukan bahan peledak di rumah UL (41) yang mengakibatkan istrinya, LI (40) ikut terluka parah.

“Dari catatan kriminal di Ditpolairud Polda Banten, ada beberapa nama yang menjadi target operasi karena perkara penggunaan bom ikan di sekitar TKP."

"Informasi ini pasti akan didalami sehingga dapat diketahui siapa pelaku yang memasok bahan peledak ini ke TKP,” pungkas Shinto Silitonga. (tribun network/thf/TribunBantencom/TribunTangerang.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas