Tolak Ajakan Rujuk, Wanita di Palembang Disiram Air Keras Suami Sirinya, Anak Ikut Jadi Korban
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dialami wanita berinisial SH (30) di Palembang, Sumatera Selatan. Ia disiram air keras oleh suami sirinya.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Selama ini dia tidak pernah talak saya. Tapi saya sudah tidak mau sama dia. Mana bisa saya hidup tinggal sama suami seperti itu" ujarnya.
Baca juga: Bocah 9 Tahun di Minahasa Dianiaya Ayah Kandungnya, Pelaku Emosi Dimaki Korban
Menurut SH, puncak prahara rumah tangga mereka terjadi ketika dia memilih untuk kembali ke rumah orang tuanya.
Sejak itu, YME selalu mengikuti bahkan meneror SH baik di rumah maupun di tempat kerja sehingga membuatnya tidak tenang.
Diantaranya sengaja terus memesan ojol maupun makanan secara online ke rumah SH sehingga mengharuskan perempuan itu terus saja membayar pesanan yang dibuat.
Selain itu, YME juga beberapa kali mencongkel rumah orang tua SH hingga kerap sengaja mematikan aliran listrik di tempat yang ia tinggali tersebut.
"Saya tahu dia congkel rumah karena saya lihat sendiri. Ibu saya itukan kerjanya tukang urut. Saat lagi pergi, biasanya pintu rumah suka dikunci dari luar dan saya sama anak di dalam."
"Waktu itu saya dengar seperti ada suara orang congkel pintu. Saya pikir itu ibu sudah pulang, tapi ternyata bukan. Saya lihat dia yang congkel, terus saya teriak maling jadinya dia pergi," ujarnya.
"Sama seperti sering mematikan sekring listrik, itu juga perbuatan dia," katanya menambahkan.
Kata SH, perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan YME sudah pernah dia laporkan ke aparat RT setempat dan berharap akan diteruskan ke Babinsa.
Baca juga: Kasus Wanita Tewas dengan Mulut Berbusa di Kamar Hotel Kawasan Tangerang, Teman Pria Jadi Tersangka
Sebab dia sangat khawatir suaminya tersebut akan melakukan perbuatan yang lebih membahayakan.
Namun lantaran diklaim tidak punya bukti, aparat RT tersebut justru tidak mau meneruskan harapan SH.
"Dari RT tidak mau proses karena katanya tidak ada bukti, tidak ada video. Katanya kalau dilaporkan ke Babinsa, bakal ditertawakan kalau ngelapor tidak ada bukti," ucapnya dengan nada kecewa.
Belakangan kekhawatiran itu terbukti benar dengan adanya tindak penyiraman air keras.
Setelah melakukan aksinya, YME langsung kabur dan meninggalkan SH dan anaknya yang merasa kesakitan akibat penyiraman tersebut.