Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Unggah Video Peti Mati Diangkut Motor hingga Bawa Nama Jokowi, Ini Maksud Warga Simalungun Ini

Video diunggah dua hari yang lalu tepatnya pada Senin (10/1/22). Sekitar pukul 11.30 WIB, video sudah dibagikan 24 kali dan ditonton 1,8 ribu tayangan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Unggah Video Peti Mati Diangkut Motor hingga Bawa Nama Jokowi, Ini Maksud Warga Simalungun Ini
Ho / Tribun Medan
Tangkapan layar video warga mengangkat peti mati dengan sepeda motor melintasi jalan rusak di Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun 

Laporan Wartawan Tribun Medan Alija Magribi

TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Sebuah akun Facebook mengunggah kondisi akses jalan yang sulit  masuk ke kampung (Nagori) mereka.

Bahkan, mereka menunjukkan video itu memperlihatkan betapa sulitnya melalui jalan sambil mengangkut peti mati.

Dengan memohon kepada Presiden RI Joko Widodo, akun bernama Lamat Ludin ini memberi keterangan bahwa akses masuk ke kampung mereka tak bisa memberi ruang kendaraan roda empat. 

"Pak Jokowi lihatlah kampung kami. bawa peti matipun susah harus naik motor sejauh 3 km Dusun Bulumalando Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun Sumut. Sampai saat ini belum bisa dilalui kendaraan roda 4 dan, 76 thn Indonesia merdeka," tulisnya.

Video memperlihatkan seorang warga yang mengendarai sepeda motor bebek mengangkut peti mati dengan mengikat peti mati di jok belakang.

Ia melintasi jalan-jalan perkebunan. 

Baca juga: 4 Tersangka Bakal Jalani Sidang Perdana Kasus Kebakaran di Lapas Tangerang Pekan Depan

Berita Rekomendasi

Jalan yang dilalui pun masih beralaskan tanah dan hanya cukup dijejaki kendaraan roda dua.

Video ini diunggah dua hari yang lalu tepatnya pada Senin (10/1/22). Sekitar pukul 11.30 WIB, video sudah dibagikan 24 kali dan ditonton 1,8 ribu tayangan.

Menanggapi unggahan warganya, Pangulu Nagori atau kepala desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Remington Manurung menjelaskan video sulitnya seseorang membawa peti mati di jalan rusak yang ada di wilayahnya.

Pangulu menjelaskan, bahwa kondisi jalan tersebut memang rusak. Namun pemerintah terus melakukan perbaikan sejak tahun 2002.

"Tahun 2002 itu jalan ke sana itu jalan setapak. Dulu kami buat permohonan ke Pemkab Simalungun, ternyata ada masyarakat yang keberatan untuk membebaskan lahannya dipakai menjadi jalan," kata Pangulu saat ditemui di kantornya.

Pangulu Manurung menjelaskan, seiring waktu, pemerintah terus memperhatikan akses jalan yang panjangnya mencapai 3,5 km. Hanya saja, kondisi kontur tanah yang curam di beram jalan menjadi kendala perbaikan.

"Pada tahun 2019 kita sudah bangun jembatan di akses jalan itu dengan biaya APBD sekitar Rp 700 juta lebih," kata Pangulu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas