Ratusan Orang Terjebak Usai Terjadi Longsor dan Air Bah Susulan di Petungkriyono Pekalongan
Sekitar 8 jam kita bersama tim gabungan dan masyarakat terjebak di tengah-tengah longsoran
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Indra Dwi Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Jalan utama ke Petungkriyono lumpuh total menyusul longsor susulan dan air bah yang terjadi di Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022).
Kondisi ini membuat ratusan orang, baik tim SAR gabungan, TNI, Polri, BPBD, PMI, Pramuka, Sar Bumi Santri, relawan, wartawan, dan masyarakat terjebak ditengah-tengah longsor susulan tersebut.
Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Pantauan Tribunjateng.com, Rabu (19/1/2022), longsor terjadi sekitar pukul 13.30 WIB lokasinya berada di Dukuh Sokokembang.
Awalnya longsor yang berisi berbatuan besar dan tanah menutupi daerah aliran sungai (DAS) yang berukuran 5 meter.
Baca juga: Cerita Kakek Tata Selamatkan Diri Saat Tebing Longsor di Sumedang, Seluruh Tubuhnya Dipenuhi Lumpur
Sebelumnya, di lokasi tersebut terjadi longsor namun sudah dibersihkan oleh tim gabungan namun kemarin siang terjadi air bah dan longsor.
Saat itu, cuaca di Petungkriyono terjadi hujan lebat disertai angin.
Sontak melihat longsor susulan dan air bah, semua masyarakat yang berteduh di Musala, warung kopi dekat Sokokembang dan tim SAR gabungan panik.
Mereka semua langsung lari ke atas untuk menyelamatkan diri.
Dengan cuaca seperti itu, semua orang bertahan selama 4 jam.
Hal tersebut diungkapkan Agus (22) warga Bandar, Kecamatan Batang.
"Saya itu ada job merias manten di Desa Kasimpar pada hari Selasa (18/1/2022), mau pulang malah kejebak longsor.
Lalu, saya bersama teman, akhirnya balik kanan ke rumah yang ngejob."
"Pada hari Rabu dikabari bahwa longsoran bisa dilalui, namun hanya sepeda motor. Akhirnya saya ikut turun, akan tetapi di Dukuh Sokokembang terjebak longsor dan air bah," kata Agus (19/1/2022).
Ia menuturkan, sangat panik sekali melihat air bah dan batu besar jatuh menutupi jalan.
"Saya kan masih berteduh di Musala, mendengar suara gemruduk, melihat batu dan pohon besar berjalan.
Seketika, saya dan teman langsung meloncat, lalu melarikan diri ke tempat yang lebih aman," imbuhnya.
Agus mengungkapkan, hampir 4 jam bertahan di Dukuh Sokokembang, listrik mati, dan sinyal tidak ada.
Akhirnya, atas perintah Kapolres Pekalongan sebelum gelap bisa melewati sungai yang longsor tersebut.
"Awalnya kita diminta naik ke atas lewati Dukuh Tinalum, namun di sana malah terjadi longsor dan parah sekali. Maju kena longsor, mundur longsor.
Akhirnya, sekitar pukul 17.00 WIB, kami semua akhirnya menyebrangi sungai.
Dengan rasa takut dan khawatir akan air bah susulan saya nekatkan melewati sungai tersebut."
"Alhamdulillah, sekitar pukul 17.30 WIB rombongan berhasil melewati sungai dan berhenti di rumah warga untuk istirahat sebelum melanjutkan jalan kaki mencari bantuan evakuasi," ungkapnya.
Ia menambahkan, setelah berjalan kaki kurang lebih 8 km dari Dukuh Sokokembang ke pintu selamat datang Petungkriyono, rombongan berhasil dievakuasi dengan mobil polisi.
"Alhamdulillah mas selamat, keluar dari Petungkriyono dan berhasil sampai ke Polsek Doro," tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria membenarkan bahwa rombongan terjebak di longsoran berjam-jam.
"Ada sekitar 8 jam kita bersama tim gabungan dan masyarakat berada di tengah-tengah longsoran."
"Alhamdulillah, malam sekitar 22.00 WIB berhasil sampai Polsek Doro," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Longsor Petungkriyono, Batu dan Pohon Besar Berjalan, Ratusan Orang Terjebak Maju Kena Mundur Kena
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.