Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Warga Kampung Miliarder di Tuban, Dulu Raup Rp40 Juta saat Panen, Kini Tak Ada Penghasilan

nasib warga Desa Sumurgeneng dan sekitarnya di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur yang sempat mendapat julukan sebagai kampung miliarder.

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Nasib Warga Kampung Miliarder di Tuban, Dulu Raup Rp40 Juta saat Panen, Kini Tak Ada Penghasilan
SuryaMalang/Istimewa
Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai. 

"Dulu lahan saya tanami jagung dan cabai, setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta. Kini tak lagi memiliki penghasilan, setelah menjual lahan," ungkapnya.

Ia juga bercerita, lahan miliknya dijual sekitar Rp 2,5 miliar kemudian uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sisanya ia tabung.

Mugi mengingat, dulu sering didatangi pihak Pertamina saat berada di sawah agar mau menjual lahan.

Segala bujuk rayu pun ditawarkan, termasuk tawaran pekerjaan untuk anaknya.

Namun hingga kini, tawaran tersebut tak pernah terealisasi.

"Dulu saya didatangi pihak Pertamina agar mau jual lahan, janji diberi pekerjaan anak-anak saya tapi tidak ada sampai sekarang," terangnya. 

Baca juga: Ingat Desa Miliarder di Tuban? Kini Ada Warga Ngaku Uang Tinggal Rp 50 Juta, Kades Angkat Bicara

Dijualnya lahan pertanian kepada Pertamina juga berdampak terhadap warga yang tidak memiliki lahan. 

Berita Rekomendasi

Masih mengutip TribunJatim, satu di antaranya yakni Warsono (44), Dusun Tadahan, Desa Wadung.

Warga setempat ini justru harus menelan kenyataan pahit lantaran tak bisa bertani karena tidak memiliki lahan.

"Nganggur kini tidak punya lahan," katanya saat ditemui di lahan persawahan kosong, Selasa (25/1/2022).

Warsono (44), warga Dusun Tadahan, Desa Wadung, Kecamatan Jenu, menjual satu dari lima ekor sapi peliharaannya agar bisa bertahan hidup.
Warsono (44), warga Dusun Tadahan, Desa Wadung, Kecamatan Jenu, menjual satu dari lima ekor sapi peliharaannya agar bisa bertahan hidup. (Surya.co.id/M Sudarsono)

Sebelum ada pembebasan lahan, ia bekerja sebagai buruh tani, ikut orang yang mempunyai lahan sawah.

Namun, pemilik lahan telah menjual tanahnya untuk Pertamina.

Sehingga lahan yang telah dijual tersebut tidak lagi diperbolehkan untuk digarap.

"Sudah tidak pernah bertani lagi, sekarang lahannya sudah tidak boleh digarap," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas