Kapolda Maluku : Bentrok di Pulau Haruku Dipicu Masalah Tapal Batas, Bukan SARA
Kepada Menkopolhukam, Lotharia juga meminta bantuan sosial untuk disalurkan kepada ratusan pengungsi di Negeri Aboru
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif memastikan kondisi Kamtibmas di Pulau Haruku pascabentrok berangsur kondusif.
Pembakaran gereja di Negeri (Desa) Kariu juga dipastikan tidak benar.
"Situasi di lapangan dan rumah ibadah yang diisukan terbakar adalah hoaks karena kondisi bangunannya dalam keadaan baik dan aman," tegas Kapolda kepada Menkopolhukam, Mahfud MD melalui video conference (Vicon), Jumat (28/1/2022).
Ratusan aparat TNI Polri juga telah disiagakan di titik bentrokan.
Baca juga: CDC Tambahkan 5 Destinasi di Pulau Karibia ke Tingkat Risiko Perjalanan Tinggi
Jenderal bintang dua itu menjelaskan, bentrokan yang terjadi murni persoalan tapal, bukan SARA.
"Persoalan yang terjadi antara desa Pelauw dan desa Kariu adalah murni masalah tapal batas dan bukan persoalan SARA," kata Kapolda.
Baca juga: Aliansi Pemuda & Pelajar Maluku Gelar Aksi dan Deklarasi For Love di Patung Kuda
"Kemarin saya bersama Wakil Gubenur Maluku dan Pangdam Pattimura berserta frokopimda sudah bertemu masyarakat kedua desa yang bertikai, dan mendengar langsung kejadian sebernanya," imbuhnya.
Kepada Menkopolhukam, Lotharia juga meminta bantuan sosial untuk disalurkan kepada ratusan pengungsi di Negeri Aboru.
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Kondisi di Pulau Haruku Kondusif, Kapolda Pastikan Pembakaran Gereja itu Hoax