Terlibat Pengeroyokan, Bule Ukraina dan Rusia Terancam Dideportasi
AT melakukan pemukulan terhadap ZO (54) dan ID berperan membawa mobil dan yang memegang tongkat baseball.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Dua warga negara asing (WNA) pelaku pengeroyokan sesama WNA yang viral di media sosial diamankan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali dan menjalani pemeriksaan secara marathon.
Peristiwa kekerasan terhadap sesama WNA ini terjadi di depan Luxury Lime Villas Jalan Subak Sari No 30 A, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Rabu (2/2).
Dua pelaku menyerahkan diri AT (48) dan ID (37), keduanya memiliki peran utama.
AT melakukan pemukulan terhadap ZO (54) dan ID berperan membawa mobil dan yang memegang tongkat baseball seperti terpampang dalam video yang viral.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, AKBP Suratno mengatakan, pengeroyokan dilakukan oleh pelaku terhadap korban karena rasa solidaritas sesama warga Eropa Timur di Bali.
Polda Bali telah berkoordinasi dengan pihak konsulat kehormatan dan keimigrasian apabila memenuhi dua unsur alat bukti maka kemungkinan para pelaku akan dideportasi
"Tanggal 3 Februari malam dua orang terduga pelaku warga asing menyerahkan diri, satu Rusia inisial AT dan Ukraina inisial ID. Mereka punya peran melakukan pemukulan pengeroyokan pada saat VK (29) meminta VO dipanggilkan polisi ternyata yang datang AT dan ID dan dua orang lainnya yang masih buron. Mereka mengaku tidak saling kenal," jelasnya.
"Kami bangun komunikasi yang intensif dengan konsulat kehormatan. Hasil koordinasi dengan konsulat kehormatan Ukraina dan Rusia serta Kanwil Kumham serta Imigrasi hasilnya terbuka ruang untuk dilakukan tindakan hukum keimigrasian berupa deportasi yang terlibat dalam peristiwa pidana ini," imbuhnya.
Polda Bali masih mendalami kasus ini dan menunggu hasil visum keluar serta disepakati membuat perencanaan gelar perkara penyidikan lebih lanjut.
"Memang tadi malam kami baru berhasil mengamankan dua. Kami masih mengambil keterangan mereka untuk mengetahui tentang dua orang lain yang terlibat dan terlihat menggunakan motor NMax, tapi dua yang diamankan ini yang memang berperan dalam pengeroyokan," ucapnya.
"Mereka mengaku tidak saling kenal. Kelompok pelaku ini keterbatasan bahasa. Mereka bisa saja beralibi tidak saling kenal. Bilangnya tiba-tiba bertemu di satu mobil itu," ujarnya.
Suratno menerangkan kejadian tersebut berawal dari kedatangan WN Ukraina VK dan teman wanitanya V di Bali, pada 31 Januari 2022, siang harinya mereka menyewa sepeda motor PCX kepada CEML (25) yang merupakan WNI, yang dikelola bersama ZO pasangannya. Rencananya sepeda motor itu disewa satu bulan.
"Kemudian 1 Februari 2022 sepeda motor tersebut hilang, diduga dicuri oleh seseorang dilihat dari CCTV ada yang mengambil. Setelah terjadi pencurian itu VK mengabari CEML kalau motornya dicuri oleh seseorang," bebernya.
Kemudian 2 Februari 2022, CEML bersama teman pria WN Ukraina, ZO dan TK datang ke Villa Lime bermaksud menemui VK meminta pertanggungjawaban dan berharap ganti rugi.