Ganjar Pranowo Sewa Dua Unit Bus Antarkan Warga Desa Wadas Pulang dari Kantor Polisi
Gubernur Jawa Tengah menyewa dua unit bus untuk mengantar pulang warga Desa Wadas yang sebelumnya diamankan polisi, Rabu (9/2/2022).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah menyewa dua unit bus untuk mengantar pulang warga Desa Wadas yang sebelumnya diamankan polisi, Rabu (9/2/2022).
Ganjar mengatakan, sebelum pulang, warga sempat berkomunikasi dengan dirinya lewat video call.
Satu di antaranya dengan Nurhadi, warga penolak quarry Wadas yang videonya viral ketika ditangkap polisi.
"Saya sempat video call, karena ada beberapa teman yang di sana, satu namanya kalau tidak salah pak Nurhadi. Itu yang digambar digotong-gotong, ditarik-tarik itu, terus Pak Nurhadi bilang 'saya yang viral itu lho pak'," kata Ganjar.
Dalam obrolan daring itu Ganjar menanyakan kesehatan Nurhadi dan warga lainnya.
Jika ada keluhan sakit, ia meminta agar warga diperiksakan ke rumah sakit.
"Kalau ada yang sakit-sakit mbok diantar ke rumah sakit nanti saya bantu. Sampai hari ini sih belum ada laporan, mudah-mudahan sehat ya," kata Ganjar.
Obrolan berlanjut hingga warga mengatakan tidak mau diantar dengan mobil polisi.
Ganjar kemudian menawarkan diantar dengan bus.
Warga ternyata bersedia.
Baca juga: ICJR: Tindakan Sewenang-wenang Aparat Terhadap Warga Wadas Langgar HAM
"Terus minta dibantu bus ya kita bantu juga, agar mereka lebih nyaman. Rasa-rasanya kalau naik kendaraan polisi kok seperti tahanan katanya begitu, tidak nyaman lah," katanya.
Ganjar pun menyewa dua unit bus untuk mengantar warga pulang.
Bahkan menjelang pulang, warga diberi bingkisan.
Dikonfirmasi terkait video warga Wadas main biliar di kantor polisi, Ganjar mengaku juga mendapatkan video tersebut.
Ia mengapresiasi Polres Purworejo yang memperlakukan warga dengan baik.
Baca juga: Sambangi Desa Wadas, Ganjar Pranowo Beri Pesan Agar Warga Tetap Rukun
"Saya juga menyampaikan terimakasih karena mendapatkan video kemarin selama mereka diamankan itu main biliar, tertawa gitu. Suasananya tidak ditekan jadi penting juga publik untuk tahu," katanya.