Dalam 3 Hari, 8 Lansia Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Dimakamkan di Boyolali
Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar mengatakan selama 3 hari terakhir, kasus kematian akibat Covid-19 kembali merebak.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Tak hanya penambahan kasus aktif Covid-19 yang signifikan di Boyolali, kasus kematian akibat infeksi virus ini juga meningkat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali mulai banyak menerima permintaan pemakaman secara prokes Covid-19.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan selama tiga hari terakhir ini, kasus kematian akibat Covid-19 kembali merebak.
“Kami prihatin, tiga hari ini kembali muncul kematian-kematian Covid-19,” kata Yoyok, sapaannya kepada TribunSolo.com, Senin (14/2/2024).
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Warga di Baki Sukoharjo, HP dan Laptop Disita
Baca juga: Saksi Hidup Ritual Maut di Pantai Payangan Jember: Kami Dihantam Ombak Besar saat Meditasi
Yoyok menyebut pada Sabtu (12/2/2022) lalu, pihaknya telah memakamkan 2 jenazah pasien Covid-19.
Kemudian pada Minggu (13/2/2022), permintaan pemakaman Covid-19 ini meningkat 100 persen dari hari sebelumnya.
“Pagi ini kami menerima satu permintaan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo,” katanya.
“Ini tadi ada lagi (permintaan pemakaman Covid-19), tadi dokter sudah ngabari saya. Hari ini dua,” ujarnya.
Baca juga: BOR di Rumah Sakit Wilayah Jakarta Barat Sudah 75 Persen Terisi Pasien Covid-19
Baca juga: Covid-19 di Depok: Balita dan Bayi Tertular, 27 Warga Meninggal, Layanan Ambulans Digencarkan
Yoyok menuturkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia dan dimakamkan secara protokol Covid-19 ini rata-rata berusia lanjut diatas 70 tahun.
Mereka meninggal karena memiliki riwayat komorbit.
Jenazah itu semua berasal dari luar daerah atau rumah sakit swasta di luar Boyolali.
“Mereka dimakamkan di Boyolali karena berasal dari Boyolali. Pemakaman sesuai protap Covid-19 karena sudah dinyatakan positif,”katanya.
Baca juga: Viral Ibu Hamil vs Begal di Pebayuran Bekasi, Berebut Kunci Motor hingga Jatuh Nyungsep
Dia memastikan meski permintaan pemakaman secara protokol Covid-19 meningkat, namun relawan di TRC BPBD Boyolali mampu.
Pihaknya pun belum akan mengaktifkan lagi relawan pemakaman di tingkat kecamatan.
“Relawan kita ada sebanyak 75 personil, setiap hari ada 12 petugas yang siaga,” ujar dia.
“Mudah-mudahah, tidak terjadi lagi kasus pasien Covid-19 meninggal dalam jumlah besar seperti sebelumnya. Kalau terjadi seperti itu, kami akan menyiagakan relawan tingkat kecamatan,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kasus Covid-19 di Boyolali : Tiga Hari, 8 Lansia Meninggal Dunia, Pemakaman Prokes Ketat,