Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Hari Valentine, Harga Mawar Naik 3 Kali Lipat

Tren money buket ini baru dalam rentang waktu dua tahun yang lalu, jadi untuk saat ini masih menjadi tren dan cukup berkembang model money buketnya.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Di Hari Valentine, Harga Mawar Naik 3 Kali Lipat
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
BUKET BUNGA - Harga bunga, terutama mawar, naik tiga kali lipat menjelang Valentine. Selain buket cokelat dan bunga, untuk Valentine kini juga dilayani pembuatan buket uang kertas dan dolar. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Valentine memang melekat dengan bunga dan cokelat. Tak heran penjualan bunga khususnya bunga mawar pun alami peningkatan.

Namun kini kebanyakan masyarakat mulai mengkombinasikan bunga dengan uang menjadi buket atau rangkaian bunga tangan dan juga dapat dibentuk dalam kotak.

Seperti salah satu pedagang online buket bunga, Ida Ayu Surya Sulistiyawati di Kota Denpasar. Ia mengatakan terdapat, pergeseran tren buket saat ini.

"Kalau dulu bunga-bunga segar, namun sekarang lebih kreatif lebih banyak nuansa bunga-bunga masa kini, seperti salah satunya adalah money buket," katanya, Senin (14/2).

Karena tren money buket ini baru dalam rentang waktu dua tahun yang lalu, jadi untuk saat ini masih menjadi tren dan cukup berkembang model money buketnya.

Dan dapat dikombinasikan dengan bunga segar. Nominalnya sangat bervariasi tergantung pecahan uangnya dari yang paling kecil Rp 2 ribu, Rp 5 ribu sampai Rp 100 ribu. Bahkan ada yang menggunakan mata uang asing atau dolar.

"Paling banyak menggunakan uang kisaran Rp 1 juta sampai Rp 2 juta kurang lebih yang paling dering dipesan. Untuk pesanan money buket saat ini kurang lebih jumlahnya 100 orderan.

Berita Rekomendasi

Kebanyakan yang pesan dari Denpasar, Badung sampai ke Gianyar. Karena kita menggunakan bunga segar pengirimannya kita hanya di Bali saja," tambahnya.

Untuk harga money buket ini dibanderol dari harga Rp 200 ribu sampai Rp 3 juta. Untuk jenis bunganya ia menggunakan fresh flower dan dry flower.

Untuk fresh flower ia menggunakan bunga lokal dan impor. Untuk saat ini harga bunga impor sedang naik.

Hal tersebut karena menjelang Valentine dan tingginya permintaan dari seluruh Indonesia bahkan dunia yang sedang merayakan Valentine. Maka dari itu ia juga menyesuaikan harga dari petani, kebun dan supplier. Diakuinya harga bunga meningkat hingga 3 kali lipat.

"Harga bunga meningkat 2 sampai 3 kali lipat. Yang paling banyak dicari saat Valentine nuansa merah, seperti mawar merah stoknya limited dan harganya juga meningkat untuk warna-warna seperti merah dan warna pink. Sedangkan untuk bunga impor yang paling banyak dicari adalah tulip," jelasnya.

Jenis rangkaian yang paling banyak dipesan money buket yakni bunga tangan. Selain itu juga yang dikombinasikan dengan box dan dikombinasikan dengan bunga-bunga segar.

Paling banyak masyarakat menggunakan pecahan uang Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu untuk money buket. Sementara untuk buket mata uang asing sudah ia batasi karena stok dolar yang sudah habis.

"Sebenarnya agak kesulitan saat ini di masa pandemi mencari pecahan dolar. Jadi karena sudah kosong maka dari itu kita setop. Kita limited slot. Ketika slot sudah penuh atau bunga sudah habis kita akan close order. Kebanyakan pesannya online.

Kita sudah open order sebulan sebelumnya. Tapi lebih ramai pesan h-1. Tapi ada juga royal customer yang takut menjelang hari-h tidak kebagian bunga jadi sudah jauh-jauh hari bahkan Januari sudah pesan. Pengiriman lebih banyak besok," katanya. (sar)

Baca juga: Wihaji Rangkul Perusahaan Bantu UMKM

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas