Gus Makmun Dukung Proyeksi PAD Kendal Naik 36%
Alhamdulillah di Kabupaten Kendal di tahun 2022 ini, sudah ada kenaikan proyeksi pendapatan dari PAD sekitar Rp 150 miliar
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Ketua DPRD Kendal KH Muhammad Makmun atau Gus Makmun hadir di Studio Tribun Jateng bersama Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, dan Ketua DPRD Kabupaten Demak Sri Fahrudin Bisri Slamet.
Seusai acara Tribun Forum bersama tiga ketua DPRD tersebut, Gus Makmun memaparkan panjang lebar terkait fungsi dan perannya mendorong Pemkab Kendal dalam mewujudkan visi misnya.
Perbincangan tematik ini dipandu News Manager Tribun Jateng, Iswidodo, untuk melihat sejauh mana laju pembangunan di Kabupaten Kendal dari kaca mata Ketua DPRD. Juga untuk mengetahui sejauh mana investasi masuk, serta pengembangan pariwisata dan UMKM di Kabupaten Kendal.
Baca juga: Presiden Kita Ini Kayak Koboy, Saya Senang dan Antusias
Video Tribun Topic ditranskrip oleh reporter Saiful Ma'sum disajikan kepada pembaca Tribunjateng.com dan koran cetak Tribun Jateng.
Berikut petikan wawancaranya:
Gus Makmun, ide apa saja untuk tingkatkan PAD Kendal?
Memang PAD ini menjadi salah satu kunci kita dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga, satu daerah ini akan bisa lebih mandiri lagi ketika PAD-nya mampu untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan pembangunan yang ada di masyarakat.
Alhamdulillah di Kabupaten Kendal di tahun 2022 ini, sudah ada kenaikan proyeksi pendapatan dari PAD sekitar Rp 150 miliar. Atau naik 36 persen dibanding 2021.
Ini bisa jadi salah satu ide bupati dalam merealisasikannya dengan banyak hal yang bisa dioptimalisasikan, juga dari beberapa pendapatan yang lain yang bisa digali.
Visi misi bupati menjadikan Kendal pusat industri dan pariwisata. Ini jadi salah satu potensi pendapatan daerah yang bisa dimaksimalkan. Ada lagi dari sisi pajak bisa ditinjau ulang, diefisiensikan dengan perkembangan zaman, dan lain sebagainya.
Menurut Ketua DPRD Kendal, pengembangan wisata Kendal seperti apa?
Ada beberapa wisata Kendal jadi pilihan unggulan atau destinasi wisata favorit. Kendal dari sisi geografis terbagi dalam beberapa dataran.
Ada dataran rendah, sedang dan dataran tinggi. Tentu potensinya berbeda-beda. Misal dataran rendah ada pantai, contohnya Pantai Indah Kemangi, Ngebum, Sendang Sikucing dan lainnya.
Daerah atas ada kebun teh, curug atau air terjun dan wisata alam atau buatan. Jadi, tinggal bagaimana mem-branding ini. Jika saat ini masih banyak wisata lokalnya, kita dorong harus bisa makin menarik dan jadi magnet wisatawan luar daerah.