Ganjar Pranowo Libatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sudah menyiapkan beberapa skema yang akan dilakukan.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tingginya angka kasus covid-19 varian omicron di Jawa Tengah saat ini, sudah diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sudah menyiapkan beberapa skema yang akan dilakukan.
Menurut orang nomor satu di Jawa Tengah ini, akan semakin mengaktifkan program jogo tonggo. Selain itu, pihaknya juga mensosialisasikan pemakaian masker, mengurangi kerumunan, dan membatasi kapasitas di dalam ruangan.
"Langkah-langkah yang akan kami lakukan tak jauh berbeda. Intinya masyarakat tetap dihimbau untuk memakai masker, jaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas," ucapnya.
Tak hanya itu saja, Ganjar juga akan semakin mempercepat program vaksin di seluruh Jawa Tengah untuk lansia dan anak-anak. Tak terkecuali vaksin booster yang sudah disiapkan oleh pemerintah pusat.
"Saya juga menghimbau dinas kesehatan untuk menyiagakan tempat-tempat isolasi pasien covid-19 dan termasuk yang ada di rumah sakit," ujarnya.
Saat rapat dengan Menko Perekonomian, Mendagri, Menteri Desa dan jajaran menteri terkait awal Februari lalu, Ganjar diminta untuk bersiap melakukan PPKM mikrozonasi.
Berdasarkan data dari laman corona.jatengprov.go.id/data, hanya Kabupaten Brebes, Cilacap, Grobogan, Blora, dan Rembang saja yang masih menerapkan PPKM level 2. Kota Tegal, Kota Surakarta, dan Kota Magelang sudah menerapkan PPKM level 4.
“Tinggal nanti camat menjadi supervisi, dan kita perkuat Puskesmas dan Jogo Tonggo, dengan sumber daya manusia sekaligus peralatannya. Kalau nanti aturan dari pusat sudah turun, kita sudah siap mengeksekusi,” tegasnya.
Ganjar menambahkan, jika sebelumnya tracing dilakukan oleh relawan dan petugas kecamatan, nantinya tracing akan dibantu oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar lebih efektif. Ganjar juga mendorong pemerintah pusat untuk segera mengeluarkan payung hukum terkait refocusing, agar daerah siap menjalankan kebijakan yang ada.
“Kami minta pemerintah pusat segera membuat payung hukum untuk refocusing. Jadi kita lebih siap dalam melaksanakan program ini,” terangnya.
Baca juga: Wakil WaliKota Tegal Masuk Daftar Penerima Bansos
Rumah Sakit Bersiap
Di Kabupaten Kudus juga sudah ada langkah-langkah Pemda antisipasi bila kasus aktif Covid-19 naik signifikan.
Rumah sakit yang menjadi rujukan utama pasien Covid-19 di Kudus yakni RSUD Loekmono Hadi. Rumah sakit tersebut telah menyiapkan beberapa skenario dalam menghadapi gelombang ketiga di Kudus.
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar mengatakan, skenario pertama saat kondisi pasien sedikit, pihaknya menjaga agar jangan sampai bed occupancy rate (BOR) tinggi. Pada kondisi ini, RSUD menyiapkan 51 tempat tidur isolasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.