Operasi Pasar Minyak Goreng di Lampung Batal Karena Pegawai Disperindag Positif Covid-19
Bahkan ada warga yang terpaksa naik ojek untuk bisa sampai di lokasi operasi pasar.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Warga kecewa berat lantaran operasi pasar minyak goreng di Lapangan Cipta Karya, Kelurahan Way Urang, Kalianda, Lampung Selatan batal dilaksanakan, Selasa (22/2/2022).
Bahkan ada warga yang terpaksa naik ojek untuk bisa sampai di lokasi operasi pasar.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Lampung Selatan sejatinya akan menggelar operasi pasar minyak goreng di Lapangan Cipta Karya, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
Sesuai jadwal, operasi pasar minyak goreng diadakan pada 14-26 Februari 2022 di enam kecamatan, yakni Natar, Candipuro, Penengahan, Palas, Bakauheni, dan Kalianda.
Disperindag Lampung Selatan akan menyediakan 500 liter di setiap titik dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Baca juga: Minyak Goreng dan Air Dioplos di Jawa Tengah: 2 Pelaku Ditangkap Polisi
Sayangnya, Disperindag Lampung Selatan batal menggelar operasi pasar minyak goreng di Lapangan Cipta Karya Kalianda.
Alasannya, beberapa stafnya terpapar Covid-19.
Tak pelak, batalnya operasi pasar minyak goreng membuat warga kecewa.
Sobirin, warga Desa Kecapi, mengaku sudah menunggu lama untuk mengantre.
"Saya datang ke sini untuk mengantre minyak. Kan informasinya akan ada pasar minyak di sini. Saya sudah ngantre minyak dari jam sembilan. Pas saya datang kok minyaknya nggak ada," kata Sobirin.
Baca juga: Jaga Stok Pasar, Holding BUMN Pangan Distribusikan 13 Ribu Lebih Minyak Goreng Kemasan ke Papua
"Saya merasa kecewa. Saya aja datang dari Desa Kecapi naik ojek, udah bayar Rp 7.000. Sampai sini malah nggak ada minyak seperti ini," imbuh dia.
Terkait rencana operasi pasar di GOR Way Handak, Kalianda, Sobirin mengaku enggan karena takut kecewa.
"Saya malas ke sana. Nanti udah sampai sana malah minyaknya nggak ada juga. Saya udah keluar uang Rp 7.000 buat ke sini. Nanti kalau nggak ada lagi, saya makin kecewa," ujarnya.
Pemilik usaha tahu bulat ini mengaku bingung dengan kondisi saat ini.
Ia terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap dapat berjualan.
"Untuk warga kayak saya, yang punya usaha gini, ya pasti bingung, Mas. Harga minyak mahal, sementara biaya produksi nggak bisa dipangkas. Ini aja harga kedelai ikutan naik. Jadi bahan baku tahu juga ikutan naik," katanya.
"Salah satu solusinya ya saya harus ngurangin jumlah produksi. Yang tadinya saya bisa produksi tahu bulat 300-400 biji sehari, terpaksa harus berjualan 150 biji. Sebab minyak ini mahal," jelasnya.
Baca juga: Rugikan Emak-emak hingga Miliaran Rupiah, Pelaku Penipuan Minyak Goreng di Koja Ditangkap Polisi
Sobirin berharap kelangkaan minyak dan harga minyak yang mahal ini bisa segera berakhir agar masyarakat tidak semakin menderita.
"Pengennya sih minyak ini ada lagi ya. Harganya kalau bisa jangan mahal-mahal. Kasian masyarakat, mau beli apa-apa mahal. Ditambah lagi pandemi ini, barang-barang apa pun mahal," tandas dia.
Hal sama diungkapkan oleh Wati, warga Patriot.
Ia mengaku sudah mengantre sejak pagi untuk mendapatkan minyak goreng.
“Saya ke sini untuk mengantre minyak. Kalau perasaan ya kecewa ya. Kan kita memang butuh minyak ya buat nyayur, masak,” ujar dia.
Baca juga: 89 Ribu Karton Minyak Goreng yang Ditemukan di Gudang di Deliserdang Mulai Didistribusikan
"Saya dapat informasi dari temen katanya di GOR Way Handak juga ada (operasi pasar). Tapi saya nggak ke sanalah. Saya pernah ngantre-ngantre begitu malah nggak dapat," katanya.
"Tapi kalau stoknya masih ada, saya ke sana. Kalau nggak ada, ya udah. Orang mau gimana geh, sudah ada 2 bulan lebih susah nyari minyak. Sekalinya ada mahal. Harga Rp 24 ribu per liter merek Domus, Sophia dan lainnya," ujarnya.
Kepala Disperindag Lampung Selatan Intji Indriati mengonfirmasi sedang tidak sehat, sehingga operasi pasar batal diadakan di Lapangan Cipta Karya.
"Kan kemarin saya udah ngasih tahu, saya lagi nggak enak badan, Mas. Beberapa staf juga sama. Jadi operasi pasar minyak hari ini nggak jadi. Nanti kita jadwalkan ulang. Kalau sudah ada jadwalnya nanti kami beri tahu," jelas dia.
(Dominius D Barus)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Operasi Pasar Minyak Goreng Batal karena Pegawai Disperindag Terpapar Covid-19, Warga Kecewa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.