Otak Perampokan Toko Emas di Medan Adalah Seorang Mantan Tentara
Saat melakukan aksi perampokan toko emas, Hendrik Tampubolon disebut pakai senjata milik anggota TNI.
Editor: Erik S
![Otak Perampokan Toko Emas di Medan Adalah Seorang Mantan Tentara](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Merampok-Alfamart.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Mantan tentara, Hendrik Tampubolon menjadi otak perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Sumatera Utara.
Saat melakukan aksi perampokan toko emas, Hendrik Tampubolon disebut pakai senjata milik anggota TNI.
Fakta soal pakai senjata milik anggota TNI ini diungkap oleh terdakwa Paul Jhon Alberto Sitorus.
Paul merupakan satu dari empat terdakwa perampokan toko emas yang masih hidup.
Dalam persidangan, Paul mengungkap sosok Hendrik Tampubolon, yang sudah ditembak mati polisi.
"Katanya dia (Hendrik Tampubolon) mantan tentara pak, dia pinjam dari atasannya," ungkap Paul, Selasa (22/2/2022) sore.
Baca juga: Jenazah Tersangka Kasus Perampokan & Pembunuhan Karyawati BRI Link Dipulangkan ke OKI Sumsel
Dalam sidang kali ini, Paul diadili bersama tiga temannya yang lain masing-masing Dian Rahmat, Farel Ghifari Akbar, dan Prayogi alias Bedjo.
Menurut Paul, ketika mereka merampok toko emas, Hendrik Tampubolon menyediakan senjata api jenis FN dan senjata api laras panjang.
Senjata ini pula yang diduga merupakan milik oknum TNI.
Namun sayangnya, Paul sendiri tidak tahu di kesatuan mana Hendrik Tampubolon pernah bertugas.
Dia hanya tahu bahwa Hendrik Tampubolon adalah mantan tentara.
Saat merampok, Hendrik Tampubolon pakai senjata milik anggota TNI.
Sementara Paul, memegang senjata api jenis FN.
Sedangkan Farel, Prayogi dan Dian diberi senjata tajam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.