Petugas Damkar Cium Bau Wangi Saat Evakuasi Jenazah 8 Santri Korban Kebakaran Ponpes di Karawang
Petugas pemadam kebakaran mengaku menemukan hal yang tak biasa saat mengevakuasi jenazah 8 santri korban kebakaran di Karawang, Jawa Barat.
Editor: Adi Suhendi
"Atau karena apakah mereka ini ya syuhada, calon penghuni surga. Karena memang baunya beda," imbuh Fitra.
Baca juga: Kebakaran di Pesantren Karawang, Santri Ini Sempat Berusaha Selamatkan Temannya
Dia menambahkan, kedelapan jenazah itu ditemukan di sejumlah tempat.
Ada yang di dekat tangga keluar, ada yang di dekat jendela.
Jasad mereka ditemukan, ada yang dalam posisi berpelukan dan bertumpuk seperti hendak saling melindungi dan menyelamatkan diri.
"Insya Allah mereka syahid, pas evakuasi saya lihatnya sudah hangus sadaya (semuanya), ya sedih sekali lihatnya," kata Fitra.
Dia menjelaskan, ada dua regu dalam proses pemadaman dan evakuasi korban meninggal dunia.
Dua regu itu masing-masing beranggotakan enam personel, dari Damkar Cilamaya dan Damkar Telagasari.
"Ada bantuan mobil juga dari Damkar Pertamina, tapi pas proses evakuasi kami menunggu pihak Kepolisian," katanya.
Barang bukti
Sebelumnya diberitakan, Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (22/2/2022).
"Tujuan kami untuk mencari penyebab kebakaran. Kami enggak bisa kasih tahu penyebabnya kayak dukun. Tanpa barang bukti kami enggak bisa bicara. Makanya kamia cari BB yang ada di TKP," kata Kasubdit Laka Bakar Puslabfor Mabes Polri Kompol Nurkolis, pada Selasa kemarin.
Dari hasil olah TKP, Tim Puslabfor Mabes Polri mengumpulkan beberapa barang bukti.
Baca juga: Wagub Jabar Serahkan Bantuan Uang Kepada Pesantren Miftakhul Khoirot Karawang
Di antaranya instalasi listrik, kipas angin, soket listrik, dan abu hasil kebakaran.
"Barang bukti ini harus kami periksa di lab dengan alat, untuk bisa bicara penyebab kebakaran. Maknaya kami butuh waktu paling cepat satu hari, besok kami seleaaikan. Kemudian baru bisa kami simpulkan penyebab kebakaran," kata Nurkolis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.