Pengakuan Guru Ngaji Jadi Korban Pembacokan Orangtua Murid di Banten: Perut Dibacok Tapi Tak Mempan
Eka Amdani (42) seorang guru ngaji terlibat pertengkaran hingga berujung menjadi korban pembacokan tetangganya berinisial BS.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Eka Amdani (42) seorang guru ngaji terlibat pertengkaran hingga berujung menjadi korban pembacokan tetangganya berinisial BS.
Peristiwa terjadi di Kampung Bahbul, Desa Cimangeunteng, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (23/2/2022) sore.
Peristiwa bermula saat sang ustaz mendapatkan informasi bila anaknya BS yang berinisial D (9) kerap membagikan minuman yang bisa membuat mabuk kepada teman-temannya.
"Anaknya itu mengaji di tempat saya," kata Eka saat ditemui di Mapolres Lebak, Kamis (24/2/2022).
Mendapat kabar anak didiknya seperti itu, sebagai guru ngaji, Eka pun menyampaikan informasi tersebut kepada D.
"Saya interogasi, bener enggak kamu ngasih minuman seperti itu? Tapi dengan catatan bukan berarti menyangka," ucap Eka.
Setelah ditegur, anak itu tidak pernah mengaji lagi.
Diduga tak terima anaknya ditegur, BS lantas datang ke rumah Eka, Rabu (23/2/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Seorang Guru Ngaji di Lebak Banten Dibacok Orangtua Murid: Pelaku Kesal Anaknya Ditegur
Saat itu, Eka sedang membuat kolam ikan di belakang rumahnya.
Tiba-tiba, terdengar ada kegaduhan di depan rumahnya.
Eka pun lantas melihatnya.
Ternyata sudah ada BS sedang melempari rumahnya menggunakan batu bata hingga kaca rumahnya rusak.
"Waktu itu saya lagi buat balong empang di belakang rumah. Saya ke depan dan tanya maksud tujuannya apa," ujar Eka.
Saat itu, beranjak ke depan rumah, Eka membawa sebilah golok yang habis digunakannya untuk membuat kolam ikan.
Baca juga: Ratusan Buruh Unjuk Rasa di Depan BPJS Banten: Tuntut Aturan JHT Seperti Semula
Eka menegaskan, golok yang dibawanya bukan untuk menantang atau menyerang BS.
Melihat hal tersebut, BS langsung merampas golok dari tangan Eka dan langsung melakukan pembacokan.
"BS langsung merampas golok saya, terus ngebacok saya. Saya dibacok pada bagian perut tapi enggak mempan, terus ke kepala. Saya coba tangkis dan rebut goloknya, makanya tangan saya luka," katanya.
Akibat peristiwa tersebut, Eka harus dirawat di RSUD Adjidarmo dan kepalanya mendapat beberapa jahitan.
Baca juga: Kronologi Guru Ngaji di Lebak Diserang dan Dibacok hingga Kepalanya Dijahit
Eka pun melaporkan BS ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Rangkasbitung, Didin Sarmudin, meminta pelaku untuk dihukum seberat-beratnya.
"Anaknya ngaji di situ, tapi ustaznya dibacok," ujarnya.
Tak terima anak dituduh
AT, istri BS, mengatakan suaminya melakukan hal itu karena tidak terima anaknya dituduh yang tidak benar.
Selain itu, BS mengira Eka akan menyerangnya menggunakan golok.
"Sebagai keluarga tidak terima kalau anak dituduh yang enggak-enggak. Makanya sekarang kalau mau damai ayo, kalau mau tempuh jalur hukum juga ayo," katanya.
Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Indik Rusmono mengatakan pihaknya masih menangani kasus tersebut.
“Mereka berkelahi, jadinya saling lapor. Sekarang kita sedang tindak lanjuti,” ujarnya. (Tribunbanten.com/ Nurandi)
Sebagaian dari artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Begini Kronologi Penyerangan dan Pembacokan Guru Ngaji di Lebak hingga Kepalanya Harus Dijahit