Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca Gempa di Pasaman Barat, 5.000 Warga Mengungsi di 35 Titik

Total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pasca Gempa di Pasaman Barat, 5.000 Warga Mengungsi di 35 Titik
laman bnpb
Guncangan kuat gempa dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah Sumatra Barat pada Jumat pagi (25/2). Parameter gempa yang terjadi bermagnitudo (M)6,2 dan berlangsung pada pukul 08.39 WIB. (BPBD Sumatra Barat) 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Sebanyak 7 orang meninggal akibat gempa bumi magnitudo 6,1 SR yang mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022) kemarin.

Korban meninggal terdiri dari 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 di Kabupaten Kabupaten Pasaman.

Sementara total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.

"Data sementara, total jumlah korban meninggal mencapai 7 orang," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Jumat (25/2/2022).

Selain itu, gempa juga berdampak pada pengungsian warga.

BNPB mencatat hingga kini sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik.

"BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian yakni di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali, sisanya masih didata," ujarnya.

Baca juga: Gempa Susulan Magnitudo 4,7 Guncang Pasaman Barat Sumbar pada Jumat Malam

Berita Rekomendasi

Kata Ahli Geologi

Gempa Pasaman Barat Sumatera Barat (Sumbar) disebut dapat memicu Gunung Talamau aktif lagi.

"Gunung Talamau bisa saja aktif kembali, apabila sering terjadi gempa, seperti yang terjadi gunung Sinabung," kata Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Ade Edward wawancara via WhatsApp, Jumat (25/2/2022).

Ade Edward menjelaskan, adanya aktivitas kegempaan akan membuat ruang penyimpanan magma dalam gunung api mendapat tekanan secara signifikan.

Getaran gempa mempengaruhi viskositas magma menjadi lebih encer dan mengeluarkan gas yang akan meningkatkan tekanan di ruang dapur magma.

"Ini dikarenakan, adanya getaran gempa yang terus-menerus di kaki Gunung Talamau. Sehingga bisa memancing dapur magma keluar," ulasnya.

Pada dasarnya, kata Ade, akibat dari aktivitas vulkanik gunung tersebut dapat menghasilkan guguran material vulkanik, seperti magma, bebatuan, pasir, dan debu vulkanik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas