Update Dampak Gempa Pasaman Barat, 7 Orang Meninggal dan Ribuan Warga Mengungsi
Gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengakibatkan 7 warga meninggal dan 85 orang luka-luka.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengakibatkan 7 warga meninggal.
Selanjutnya, korban luka-luka mencapai 85 orang.
Dengan rincian, korban luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.
Gempa yang terjadi pada Jumat (25/2/2022) ini juga menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
Selain itu, ribuan warga terdampak gempa mengungsi di berbagai titik.
Baca juga: Kepanikan Siswi dan Guru Saat Gempa Mengguncang Pasaman Hingga Pasien RS Dievakuasi ke Luar Ruangan
Dikutip dari Bnpb.go.id, Sabtu (26/2/2022), hingga kini sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik.
BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali.
Petugas di lapangan pun masih melakukan pendataan warga yang mengungsi.
Pasca gempa, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi pun mengunjungi lokasi pengungsian.
Ia mengatakan, korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Terkait logistik, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial untuk pengiriman logistik ke korban terdampak.
“Logistik makanan nanti ditengok oleh Dinas Sosial, InsyaAllah Pak Bupati akan mem-backup di sini,” kata Mahyeldi, dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV.
Diketahui, gempa magnitudo (M) 6,1 mengguncang Pasaraman Barat pada Jumat (25/2/2022), pukul 08.39 WIB dan tidak berpotensi tsunami.
Pasca gempa M6,1, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan kejadian dua gempa susulan yang cukup signifikan dengan M5,0 pada pukul 11.02 WIB dan gempa M5,1 pukul 11.06 WIB.
Gempa bumi tersebut, bukan hanya berdampak di beberapa wilayah Provinsi Sumatra Barat.
Data sementara mencatat total jumlah korban meninggal mencapai 7 orang.
Pusdalops BNPB mengumumkan, jumlah korban meninggal teridentifikasi 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 di Kabupaten Kabupaten Pasaman.
Nagari Malampah Mengalami Kerusakan Terparah
Dikutip dari TribunPadang.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman mencatat, kerusakan terparah akibat gempa M 6,1 pada Jumat (25/2/2022) pagi di Kecamatan Tiga Nagari ialah di Nagari Malampah.
Hasil monitoring petugas BPBD Pasaman di lapangan, akibat dari gempa tersebut, sejumlah rumah masyarakat rusak berat, sedang maupun ringan.
Adapun di Nagari Malampah, kerusakan terjadi di beberapa titik, yakni di Kampung Selemen, Jorong kampung Tabek, Kampung Lereng Buah Kareh, Sikabu Gadang, Simparayo, Kampung Pisang, Gugung, Durian Gunjo, Kampung Melayu, Air Apung.
Khususnya di Jorong Simpang Rayo rumah masyarakat rusak berat.
Baca juga: Pasca Gempa di Pasaman Barat, 5.000 Warga Mengungsi di 35 Titik
Kemudian, gempa juga mengakibatkan longsor di dinding Gunung Pasaman.
Longsornya tanah itu, juga mengalir ke anak sungai sampai ke kampung Sungai Talang, Jorong Simpang Rayo.
Berdasarkan keterangan masyarakat, jalur anak sungai sampai ke Gunung Pasaman sekitar 10 Km.
Longsor juga mengenai rumah masyarakat yang berlokasi di Kampung Sungai Talang Jorong Simpang Rayo.
Selanjutnya, kerusakan juga terjadi di Kampung Rawang, Kampung Kandu, Bukit Lintang, Belukar Panjang, sedangkan di Jorong Kampung Tabek sebuah jembatan rusak.
Selain itu, di Nagari Ladang Panjang dilaporkan, banyak rumah masyarakat yang mengalami rusak sedang dan rusak ringan.
Terakhir, di Nagari Binjai sebagian besar rumah masyarakat rusak ringan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunPadang.com/Wahyu Bahar, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Gempa di Sumatera Barat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.