Pemupukan Berimbang dari Pupuk Indonesia Tingkatkan Hasil Panen Bawang di Cirebon
keberhasilan demplot di lahan H. Kardah bisa dirasakan petani lainnya karena melalui pemupukan berimbang, bertani lebih hemat dan efisien.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
"Kombinasi pupuk subsidi dan non subsidi Pupuk Indonesia bisa membuat bawang merah tetap panen di musim hujan. Padahal biasanya, musim hujan adalah waktu yang dihindari petani untuk menanam bawang," ujar Kardah.
Saat musim hujan, ketika kelembaban tinggi, kerap muncul fungi atau jamur yang membuat daun bawang menjadi rebah.
"Petani di sini menyebutnya penyakit inul, karena menyebabkan daun bawang rebah dan seperti muter-muter," kata Kardah.
Soal penyakit 'inul', Kardah punya pengalaman pahit pada tahun 2017 saat musim hujan awal tahun, ia nekat menanam bawang di lahan seluas 3 hektar.
Di lahan seluas itu, ia sampai merogoh kocek hingga Rp 500 juta untuk modal tanam.
Namun, bawang merah di lahannya diserang penyakit inul.
Waktu itu, Kardah memaksakan menanam bawang ketika musim hujan dan memupuknya dengan pupuk impor.
Harapannya, ketika bawang langka, ia bisa menyediakan bawang dan dibeli dengan harga tinggi.
"Tapi nyatanya saya mengalami gagal panen. Saat itu hanya untung Rp 60 juta.
Saya sempat down saat itu dan mulai tidak percaya pada pupuk impor," kata Kardah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.