Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bacok 10 Orang, Termasuk Orangtuanya, Riyanto Diduga Depresi Usai Dipecat dari Pekerjaan

Dari sepuluh korban pembacokan, empat di antaranya meninggal dunia. Pelaku Riyanto pun sudah diamankan pihak berwajib.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Bacok 10 Orang, Termasuk Orangtuanya, Riyanto Diduga Depresi Usai Dipecat dari Pekerjaan
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Ulah Riyanto, warga Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membuat geger publik.

Ia membacok 10 orang di desanya. Termasuk orangtuanya sendiri. Empat di antara korban pembacokan meninggal dunia.

Indun, seorang kerabat korban pembacokan, menyebutkan ada dugaan pelaku mengalami depresi akibat akumulasi suatu permasalahan.

Diduga Riyanto mengalami depresi usai dipecat dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.

Baca juga: Penjelasan Kepala Desa Mengenai Pembacokan 10 Orang di Kediri Jatim: Anaknya Pak Sis Mengamuk

Sebab, selama ini pelaku tidak punya riwayat menderita gangguan kejiwaan.

Malahan pelaku dikenal taat beribadah dan menjadi sebagai muazin musala di tempat tinggalnya.

Riyanto, pelaku pembacokan. (Dok. Polres Kediri)

"Kalau orangnya (Riyanto) sebenarnya pendiam, sudah menikah, namun belum dikaruniai anak. Mungkin saat kejadian lagi depresi," ungkap Indun, salah satu kerabat korban, Senin (7/3/2022).

Berita Rekomendasi

Dijelaskan, sebelum kejadian pagi harinya, Riyanto juga sempat terlibat cekcok dengan ibunya.

Namun penyebab cekcok sejauh ini masih belum diketahui.

"Paginya terlihat cek cok dengan ibunya. Kemudian siang hari ada kejadian itu. Bapak dan ibunya serta adik dan iparnya juga dibacok," jelasnya.

Baca juga: Warga Sukabumi Menjadi Korban Pembacokan Saat Salat Subuh Berjamaah

Malahan sejumlah tetangga yang sebenarnya bermaksud untuk melerai dan menolong korban juga menjadi korban pembacokan.

Setelah membacok keluarga dan tetangganya, Riyanto sempat kabur ke areal persawahan dekat rumahnya.

Namun tak lama kemudian balik ke rumah dan diamankan petugas bersama masyarakat.

Menurut Aris, perangkat Desa Pojok menjelaskan, pelaku dikenal taat beribadah, namun orangnya dikenal pendiam.

Ada dugaan pelaku mengamuk setelah dikeluarkan dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.

Akibatnya pelaku mengalami depresi dan melampiaskan kemarahannya dengan membacok orangtua dan tetangganya.

Ng Ghim Hong, peranta penyeludup rokok dijatuhi hukuman 4 tahun penjara serta denda sebesar S$ 34 juta dollar Jumat (2/1/2019).
Ng Ghim Hong, peranta penyeludup rokok dijatuhi hukuman 4 tahun penjara serta denda sebesar S$ 34 juta dollar Jumat (2/1/2019). (Today Online)

Sementara kesaksian sejumlah warga pelaku setelah membacok ayah dan ibunya sery keluarganya, kemudian membacok tetangganya.

Baca juga: Bakar Lansia Hidup-hidup, Pelaku Mengaku Sakit Hati, Sudah 7 Kali Merencanakan Pembunuhan

Tetangganya yang dibacok sebenarnya bermaksud untuk memberikan pertolongan kepada orangtua pelaku yang berlumuran darah.

Namun pelaku malah membacok membabi buta tetangganya yang berdatangan setelah mendengar keributan.

Pelaku diamankan warga bersama petugas selanjutnya tangan dan kakinya diborgol.

Setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan, selanjutnya dibawa ke Mapolres Kediri.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Tetangga Duga Pelaku Pembacokan di Kediri Depresi Karena Dipecat dari Pekerjaan

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas