PT PTT Menjelaskan Pengamanan 8 Karyawannya yang Tewas Dibantai KKB di Beoga Papua
Direktur Operasi PT PTT mengatakan proyek di Beoga tersebut adalah proyek negara dan bukan swasta
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Direktur Operasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) Eddy Siahaan mengatakan jaringan telekomunikasi di Beoga, Kabupaten Puncak Papua merupakan proyek negara.
"Artinya, ini proyek negara bukan swasta dan sudah dibangun sejak 2017," kata Eddy, Senin (7/3/2022).
Delapan karyawan PT PTT tewas dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ia mengatakan, kejadian ini tidak disangka. Hingga pada saat diserang, ia mengaku pihaknya tidak tahu.
Baca juga: 8 Jenazah Korban Penyerangan KKB Papua Dipulangkan ke Daerah Masing-masing
"Kita hanya bisa berserah kepada Tuhan kalau untuk keselamatan. Namun, tentu kita bekerja dijaga oleh keamanan di dalam negara kita," ujarnya.
Ketika ditanya terkait pengamanan terhadap karyawan saat bekerja, ia mengatakan pihaknya tidak punya kapasitas untuk berbicara lantaran dari awal pekerjaan itu ada pengawasan.
Namun, pada faktanya bahwa saat kejadian tidak ada aparat kemanan yang berjaga di sana.
"Jadi kalau untuk seperti itu boleh diserahkan nanti kepada penegakan hukum," katanya.
Terry Aibon, Diduga Pimpinan KKB yang Membunuh 7 Pekerja dan 1 Anak Kepala Suku
Polisi mengungkapkan Terry Aibon diduga sebagai pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Diketahui, dalam penyerangan tersebut, 7 orang karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) dan 1 anak kepala suku meninggal dunia.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengatakan, Terry Aibon merupakan anak dari buah Nau Waker.
Baca juga: 8 Korban Penembakan KKB Dievakuasi Setelah Sempat Terkendala Cuaca dan Medan yang Sulit
"Namun, untuk lebih memastikan, anggota masih melakukan pendalaman," kata Faizal Rahmadani.
Sementara, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah Pimpinan Gen Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen yang bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.
Sebby mengklaim bahwa kedelapan korban adalah bagian dari TNI-Polri.
"Karena perintah perang telah diumumkan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjend Lekagak Telenggen pada tahun 2017 di Jambi, Puncak Jaya, Papua," katanya, lewat keterangan resmi, dikutip dari Surya.
Baca juga: PTT Biayai Pengiriman hingga Pemakaman 8 Karyawannya yang Tewas Dibantai KKB
Sebelumnya diberitakan, anggota KKB menembaki delapan karyawan PT PTT yang ditugaskan memperbaiki BTS 3 Telkomsel hingga tewas.
Salah satu pekerja merupakan anak seorang kepala suku. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pahlawan Telekomunikasi Itu Berpulang, Istri Histeris Tak Kuasa Liat Suaminya Meninggal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.