Kronologi Kiai Muda di Indramayu Dibacok Saat Ibadah: Keluarga Duga Sudah Direncanakan
Pelaku sudah diringkus dan ditahan di Polsek. Pplisi belum mengetahui motif kasus pembacokan tersebut.
Editor: Erik S
![Kronologi Kiai Muda di Indramayu Dibacok Saat Ibadah: Keluarga Duga Sudah Direncanakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kondisi-ketua-jamiyyah-ahlith-thariqah-al-mutabarah-an-nahdliyyah-jatman-nahdlatul.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Seorang kiai beserta istri dan satu santri di Pondok Pesantren An-Nur di Desa Tegal Mulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat jadi korban pembacokan.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan kasus pembacokan itu terjadi pada Selasa (8/3/2022) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Jadi, tersangka itu tiba-tiba datang ke rumahnya korban, kemudian menanyakan apakah ada Pak Kiai di situ, kemudian dijawab oleh istrinya (Kiai) bahwa masih ada kegiatan di Pondok," ujar Ibrahim Tompo.
Pelaku itu, kata dia, langsung pergi meninggalkan rumah Kiai yang biasa disapa Gus Farid. Tak lama kemudian, pelaku balik lagi.
"Dan langsung tebas saja pakai senjata tajam semacam serulit ke istrinya (Kiai), kemudian dia ke luar ada santri, dibacok juga satu orang santri," katanya.
Baca juga: Cerita Polisi saat Tangkap Pelaku Pembacokan 10 Orang di Kediri: Dia Duduk seperti Wiridan di Kamar
Setelah itu, ujar Ibrahim Tompo, pelaku masuk Musahala An-Nur dan melakukan pembacokan kepada kiai muda yang akrab disapa Gus Farid yang sedang melaksanakan ibadah.
"Di tempat ibadah, kena bacok juga. Korbannya itu luka dibagian kepala dan tangan," ucapnya.
Saat ini, pelaku berinisial S itu sudah diringkus dan ditahan di Polsek. Pplisi belum mengetahui motif kasus pembacokan tersebut.
"Pelaku saudara S. Identitas sudah ada, kemudian sudah diamankan pelakunya di Polsek. (Motif) Masih di dalami," katanya.
Kiai Muda di Indramayu DiserangKeluarga Menduga Serangan Pria Bersenjata Kepada Gus Farid, Kiai Muda Sudah Direncanakan
Diduga sudah direncanakan
Sepupu Gus Farid, H Azun Mauzun mengatakan, pelaku pembacokan tersebut diketahui bernama Sakrodin (32), asal Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng.
Baca juga: Aksi Kriminal di Depok: Tawuran Remaja, ART Dibekap OTK hingga Pengemudi Ojol Dibacok
"Sama pelaku keluarga kenal, dia tetangga kita, rumahnya di Desa Dukuh Jati," ujar dia yang sekaligus merupakan Ketua Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI) kepada Tribuncirebon.com di musala tempat penyerangan terhadap Gus Farid, Rabu (9/3/2022).
Keluarga menduga, aksi penyerang itu, seperti sudah direncanakan oleh pelaku.
Mengingat, hanya Gus Farid dan keluarganya saja yang menjadi korban penyerangan.
Keluarga juga menampik penyerangan itu dilandasi karena pelaku memiliki dendam kepada Gus Farid.
"Kalau menurut kami gak ada dendam," ujar dia.
Di sisi lain, sepengetahuan keluarga, pelaku ini merupakan warga biasa, pelaku pun diketahui tidak mengalami gangguan jiwa.
Baca juga: Putri Kiai NU Asal Semarang Meninggal Kecelakaan di Mesir: Begini Kronologinya
Hingga saat ini tidak diketahui secara langsung motif dari penyerangan yang dilakukan pelaku tersebut.
"Yang lebih tahu mungkin aparat, motifnya apa, tujuannya apa, kami dari pihak keluarga berharap aparat bisa mengusut tuntas kasus tersebut," ujar dia.
SOSOK GUS FARID di Mata Masyarakat
KH Farid Ashr Waddahr atau Gus Farid dikenal masyarakat sebagai sosok yang memiliki suri teladan yang baik.
Gus Farid merupakan pengasuh di Pondok Pesantren Salaf An-Nur di Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
Kiai muda tersebut juga menjabat sebagai Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu.
Gus Farid baru saja mengalami kejadian tak mengenakkan.
Dia diserang pria dengan senjata tajam hingga terluka di kepala pada Selasa (8/3/2022) malam.
Istri dan keponakannya juga terluka.
Seorang warga setempat, Huzaerih (60), mengatakan, Gus Farid sangat dikenal oleh masyarakat.
"Sangat terbuka dengan masyarakat, sosoknya baik, suri teladan bagi masyarakat di sini," ujar Huzaerih kepada Tribuncirebon.com, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Tragedi Berdarah di Kediri, Pria Bacok 10 Orang, 4 Tewas, Awalnya Ada Keributan di Rumah Ortu Pelaku
Disampaikan Huazerih, Gus Farid sangat rajin dalam melaksanakan ibadah, ia juga aktif bersosial.
Bahkan, menurutnya, Gus Farid seperti tidak pernah absen melayat kalau ada warga di lingkungan pesantren yang meninggal dunia.
Gus Farid juga selalu mengajak masyarakat melakukan kebaikan dan mengutamakan persatuan dan kesatuan.
"Kami dari masyarakat tentu sangat tidak menyangka sekali pelaku melakukan penyerangan itu pada Gus Farid," ujar dia.
Sepupu Gus Farid, H Azun Mauzun, menambahkan, sosok Gus Farid sangat dikenal oleh semua kalangan, baik di lingkungan birokrasi, politik, termasuk para kiai.
Sosoknya sangat terbuka.
Baca juga: Update Pembacokan di Kediri: Kondisi Korban Luka hingga Cerita RT yang Sempat Dikejar Pelaku
Gus Farid, Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu. (Dok PCNU Indramayu) ()
"Beliau orang baik dan tidak neko-neko, dikenal banyak orang," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Gus Farid menjadi korban penyerangan yang dilakukan oleh pria bersenjata tajam.
Selain Gus Farid, istrinya yakni Ning Annah dan keponakannya, Muhammad Haka pun ikut menjadi korban penyerangan pelaku.
Kejadian tersebut terjadi di lingkungan Pondok Pesantren An-Nur di Desa Tegal Mulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Selasa (8/3/2022) sekitar pukul 22.30 WIB. (*)
Berita ini telah tayang di Tribun Jabar berjudul:
Begini Kronologi Kiai Muda Gus Farid di Indramayu yang Dibacok Saat Ibadah
dan
SOSOK GUS FARID di Mata Masyarakat, Kiai Muda Indramayu Ini Jadi Korban Penyerangan Pria Bersenjata