Dokter S, Terduga Teroris yang Ditembak Densus 88 Tercatat Sebagai Alumni Fakultas Kedokteran UNS
Penangkapan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menjadi sorotan.
Editor: Adi Suhendi
"Saya kurang tahu, karena informasinya itu dari keluarga alumni Fakultas kedokteran UNS," ucapnya.
"Mereka mengatakan jika memang satu angkatan, orangnya baik, dan di tempat praktiknya diterima baik," tambahnya.
Baca juga: 5 FAKTA Dokter Terduga Teroris di Sukoharjo, Tewas Ditembak Densus 88, Sosoknya Diungkap Ketua RT
Terkait aktivitas soal politik atau mengikuti organisasi atau gerakan lainnya, Revino tidak tahu.
Terduga teroris yang berprofesi sebagai dokter umum itu, juga membuka praktik di rumahnya di Kelurahan Gayam, Kacamatan/kabupaten Sukoharjo.
Sementara itu, Ketua RT Bambang Pujiana Eka Warsono, dokter S memang membuka praktik di wilayahnya.
"Pekerjaannya yang saya tahu sampai saat ini dokter, kalau kelihatannya dokter umum," ujar Bambang, kepada TribunSolo.com.
Sepanjang membuka praktik medis, Bambang sendiri juga tak pernah menyaksikan praktik S ramai.
"Kalau saya lewat ya tidak ramai, sepi artinya tidak ada banyak pasien," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Riwayat Hidup Dokter S, Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88: S1 Kedokteran UNS, Lulus 1994