Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PT Geo Dipa Beri Keterangan Resmi Terkait Kecelakaan di PLTP Dieng, Tercatat Ada 7 Korban

PT Geo Dipa beri keterangan resmi terkait kecelakaan di PLTP Dieng, tercatat ada 7 korban. Enam orang luka-luka, satu meninggal. Apa itu PLTP?

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in PT Geo Dipa Beri Keterangan Resmi Terkait Kecelakaan di PLTP Dieng, Tercatat Ada 7 Korban
(KOMPAS / AGUS SUSANTO)
Gas buang keluar dari pipa panas bumi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng yang dikelola PT Geo Dipa Energi di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2013). Potensi panas bumi di Dieng sebagai energi terbarukan sebenarnya sangat besar, yakni mencapai 400 megawatt - PT Geo Dipa beri keterangan resmi terkait kecelakaan di PLTP Dieng, tercatat ada 7 korban. Enam orang luka-luka, satu meninggal. Apa itu PLTP? 

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari gerak turbin yang digerakkan oleh panas bumi.

Cara pemanfaatannya adalah dengan membuat sumur yang kedalamannya mencapai titik panas bumi, seperti dijelaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Kemudian, panas tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakkan turbin.

Potensi tenaga panas bumi yang besar di Indonesia menjadikan pembangunan PLTP sebagai bagian dari prioritas nasional bidang energi.

Selain PLTP Geo Dipa di Dieng, contoh wilayah yang dijadikan lokasi PLTP adalah Sarulla yang berada di kawasan Gunung Toba.

Wilayah ini memiliki potensi panas bumi yang cukup besar.

Menurut cataran sejarah, Gunung Toba dahulu merupakan gunung berapi aktif yang meletus sekitar 7000 tahun lalu.

Berita Rekomendasi

Gunung Toba diprediksi masih merupakan gunung berapi, namun panasnya tidak terakumulasi di dalam perut bumi, melainkan mengalir keluar dalam bentuk air panas.

Air panas inilah yang digunakan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan listrik.

PLTP Sarulla merupakan pembangkit listrik terbesar di dunia.

PLTP ini dibagi menjadi tiga unit yang dikembangkan di dua lokasi, yaitu di Silangkitang dengan kapasitas 1X110 Mega Watt (MW) dan 2 uni di Namora -I-Langit (NIL) dengan kapaistas 2X110 MW.

Kapasitas PLTP ini mencapai 2X110 MW yang kemudian menjadikannya bagian dari daftar PLTP terbesar di dunia.

Aktivitas PLTP tidak menggunakan bahan fossil fuel atau batu bara, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.

PLTP dapat dijadikan sumber tenaga alternatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca nasional.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas