Polisi Ungkap Tewasnya Bocah Berusia 8 Tahun di Semarang, Ternyata Dipicu Ulah Ayah Kandung
Penyebab tewasnya bocah itu diketahui setelah adanya surat keterangan dari dokter Rumah Sakit Pantiwilasa yang menyebutkan bahwa N tewas tak wajar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tim Resmob Polrestabes Semarang berhasil mengungkap tewasnya bocah berinisial N (8) saat dibawa ke Rumah Sakit Pantiwilasa Semarang.
Pelakunya adalah Widiyanto (41), ayah kandung korban sendiri.
Saat dihadirkan di Polrestabes Semarang, Widiyanto masih terlihat tenang meski telah menggauli anaknya di rumah kosnya Jl. Kiai Syakir I RT 02/RW 03, Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan hingga tewas.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan menuturkan penyebab tewasnya bocah itu diketahui setelah adanya surat keterangan dari dokter Rumah Sakit Pantiwilasa yang menyebutkan bahwa N meninggal dunia tidak wajar.
Pada keterangan dokter itu ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di kelamin maupun dubur N.
"Dari situlah kemudian kami membuatkan laporan polisi dan saat itu bocah itu sudah dimakamkan," ujarnya saat konfrensi pers di Polrestabes Semarang, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Kecelakaan Maut di tol Semarang-Solo Tewaskan 3 Orang, Keluarga Besar Undip Semarang Berduka
Kemudian, setelah diketeahui korban meninggal tidak wajar, dilakukan pembongkaran makam pada pukul 21.40 WIB di pemakaman Sedayu, Bangetayu, Genuk, Sabtu (19/3/2022).
"Dari situlah baru diketahui bahwa korban meninggal dunia akibat kekerasan seksual," ujar dia.
Selanjutnya pihaknya melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumah kos Jalan Kiai Syakir I RT 02/ RW 03.
Pelaku mengakui atas tindakan bejatnya tersebut.
"Menurut keterangan pelaku, anaknya sempat kejang setelah melakukan hubungan seksual dengan anaknya," tuturnya.
Donny menuturkan setelah itu pelaku meminta tolong ke tetangganya agar dibawa ke klinik.
Namun, klinik tersebut meminta bocah itu dibawa ke rumah sakit agar mendapat penanganan.